Notification

×

Iklan

Iklan

Cintai Bahasa Indonesia dengan Bangga Menggunakannya

31 Maret 2022 | Kamis, Maret 31, 2022 WIB | Last Updated 2022-03-31T02:34:00Z


Oleh: Widi Sukmawati Trisnatul Rohma 

Mahasiswa MBKM Uhamka dari UMM



Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan negara Indonesia. Sejak adanya Kongres Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang berisi pengakuan bertumpah darah satu, tanah air Indonesia; berbangsa satu, bangsa Indonesia; dan menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Dari situlah bahasa Indonesia menjadi sangat penting dan berjasa. 

Bahasa Indonesia menjadi salah satu hal penting dalam peristiwa sumpah pemuda karena bahasa dijadikan sebagai alat pemersatu bangsa untuk berkomunikasi dengan mudah. Apalagi negara Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa dengan keanekaragaman bahasanya. Jika saat itu bahasa Indonesia tidak ditetapkan sebagai bahasa nasional, besar kemungkinan penjajah masih berkeliaran di bumi pertiwi hingga saat ini. Bisa jadi kemerdekaan belum dapat dirasakan. 

Dewasa ini, kedudukan bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional begitu memprihatinkan. Sebab, banyak sekali dijumpai masyarakat Indonesia yang menggunakan bahasa Inggris menjadi bahasa komunikasi sehari-harinya di rumah. Bahkan, di banyak sekolah pun sudah mewajibkan siswanya berkomunikasi dengan bahasa inggris dalam lingkungan sekolah. Akibatnya banyak anak yang kesulitan berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dan seringkali mencampurkan bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia dalam pertuturannya. 

Sebenarnya mahir berbahasa asing di era globalisasi memang sangat diperlukan agar dapat bersaing di kancah internasional. Di samping itu juga tidak dapat dipungkiri perkembangan zaman yang semakin canggih dengan ilmu teknologi sehingga mengharuskan masyarakat menguasai bahasa asing. Akan tetapi, akar permasalahannya jika masyarakat Indonesia menguasai bahasa asing tidak harus pula mengesampingkan bahasa Indonesianya. Masyarakat Indonesia memang harus cakap berbahasa asing namun juga perlu bijak akan bahasanya sendiri. 

Tidak hanya mempengaruhi cara berbahasa masyarakat Indonesia, bahasa asing semakin memiliki kedudukan tinggi di tanah air hingga dijadikan sebagai identitas nama lembaga, pusat perbelanjaan, karya tulis, seminar, nama produk, iklan, dan lain sebagainya. Mereka percaya bahwa dengan menggunakan bahasa asing akan lebih menarik perhatian konsumen. Jika direnungi secara cermat, adanya perkembangan IPTEK ini lambat laun dapat membuat Indonesia kehilangan jati dirinya. Seperti yang telah dibicarakan, melalui banyaknya barang impor dengan menggunakan bahasa asing telah mampu membuat masyarakat Indonesia mengubah gaya hidup, perilaku, dan cara berbahasanya.

Sungguh miris melihat keadaan bahasa Indonesia saat ini. Terlebih jika mengingat para pejuang kemerdekaan yang dengan susah payahnya mempertahankan bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan, justru kini hampir dilupakan oleh penerus zaman. Maka dari itu kita sebagai bangsa Indonesia harus membudidayakan bahasa persatuan agar keberadaannya murni abadi. Kita harus meneruskan perjuangan para pahlawan terdahulu dengan cara bangga menggunakan bahasa Indonesia baik dalam lingkungan sehari-hari maupun di setiap kesempatan. Bukan berarti kita dilarang mempelajari bahasa asing, namun kita harus dapat memprioritaskan bahasa tanah air dan tidak boleh sampai mengesampingkannya. 

Sementara itu, di satu sisi menteri pendidikan juga harus membuat kebijakan penggunaan bahasa Indonesia pada seluruh lembaga persekolahan mulai dari TK sampai perguruan tinggi. Penerapan kebijakan ini tidak hanya difokuskan pada pengajaran bahasa Indonesia secara gramatikal saja, namun juga sejarah bangsa Indonesia agar generasi masa kini tergugah batinnya untuk terus mencintai bahasa Indonesia. Di samping itu, para pendidik pun harus seringkali mengadakan kompetisi yang berhubungan dengan pelestarian bahasa Indonesia seperti lomba penulisan artikel jurnal, esai, naskah drama, cerpen dan lain-lain. Dengan cara demikian, diharapkan kedudukan bahasa Indonesia tetap terjaga. Mari kita bersama-sama selamatkan bahasa persatuan dengan bangga menggunakannya.


=