Notification

×

Iklan

Iklan

Gelombang 3 Covid-19 diPrediksi Mengalami Ledakan Secara Tiba-tiba Oleh Ahli

05 November 2021 | Jumat, November 05, 2021 WIB | Last Updated 2021-11-05T10:49:30Z

 

Serambiupdate.com Hermawan Saputra sebagai Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) memprediksi akan kembali ada lonjakan Kasus Covid-19 di akhir tahun ini.


 Menurutnya,Mobilitas masyarakat saat ini bisa menjadi faktor utama ledakan kasus Covid-19 digelombang ke-3 ini,yang mana masyarakat sudah merasa bebas dan merasa kembali seperti sebelum pandemi,Apalagi saat ini menurutnya himbauan pemerintah sudah tidak terlalu menegaskan akan Protokol kesehatan yang semestinya terutama mencuci tangan dan menjaga jarak.

“Kasus Covid-19 bisa melonjak kembali sewaktu-waktu dan secara tiba-tiba, lalu bisa jadi karena adanya mutasi Virus baru yang kemudian adanya kerumunan dan penyebarannya menjadi sangat cepat,dan tidak bisa di prediksi kapan terjadinya,ini kekhawatiran kami” kata Hermawan.


Hermawan saputra juga belum bisa memastikan kapan potensi kasus Covid-19 gelombang 3 ini meledak,namun jika melihat kebelakang,kasus covid-19 di Indonesia ini naik secara tiba-tiba karena adanya libur panjang,terlebih diakhir tahun ini  ada agenda hari Natal dan Tahun Baru.


Ini tak menutup kemungkinan akan terjadi kasus lonjakan covid-19 kembali secara signifikan pada akhir tahun 2021 atau bahkan sampai awal tahun 2022,menurutnya pemerintah cukup inkonsisten dalam menanangi kasus covid-19.

“Kita lihat bagaimana Pemerintah cukup Inkonsisten ya,pemerintah memberi himbauan masyarakat tentang gelombang ke 3,namun pemerintah pula yang membuka mall 100% sekarang,dan juga melonggarkan segala urusan”


Menurut Hermawan banyak juga kebijakan Pemerintah yang seakan covid bukan sebagai anacaman, contohnya adalah pemangkasan masa karantina menjadi 3 x 24 jam bagi tamu Internasional yang baru menerima satu dosis vaksin covid-19. Karena Hermawan menilai tamu luarlah yang menjadi pintu masuk dan akses pertama bagaimana terjadinya permutasian varian baru.


Walaupun program Vaksin di Indonesia telah menyentuh angka 50% namun itu belum bisa menyelamatkan Indonesia sepenuhnya dari kondisi serangan Gelombang ke 3 Covid-19. Hermawan juga menghimbau masyarakat agar tidak terlalu terlena akan keadaan sekarang.


=