Notification

×

Iklan

Iklan

PLP 1 Mahasiswa BK Uhamka di SMPN 20 Jakarta

05 Oktober 2021 | Selasa, Oktober 05, 2021 WIB | Last Updated 2021-10-05T06:16:17Z

 


Serambiupdate.com Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Prof.DR.Hamka sedang melakukan kegiatan pengenalan lapangan persekolahan (PLP 1) di SMPN 20 Jakarta yang beralamatkan Jalan Bulak Rantai, Kramat Jati, Jakarta Timur. Kegiatan dimulai pada tanggal (28/09) yang diawali dengan pengajuan surat kepada pihak dan mengatur jadwal untuk kegiatan wawancara di sekolah tersebut.

Kegiatan PLP 1 ini dilaksanakan ditengah masa pandemic dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Kegiatan PLP 1 ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam hal managemen di sekolah dan juga terkhusus dalam hal bimbingan dan konseling dalam rangka memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal,mempelajari,menghayati permasalahan sekolah baik dalam hal managemen ataupun dalam hal bimbingan konseling. Kegiatan PLP 1 ini harus ditempuh oleh setiap mahasiswa program kependidikan. PLP 1 dilaksanakan atas dasar tanggung jawab Bersama antara Universitas Muhammadiyah Prof.DR. Hamka dengan SMPN 20 Jakarta.

Program studi bimbingan dan konseling universitas Muhammadiyah prof. Dr. Hamka berfokus dalam mencetak guru professional di bidang pembelajaran konselor. Pada saat wawancara dengan kepala sekolah SMPN 20 Jakarta, Abdul Rozak menjelaskan “Bahwa kultur yang dibangun di SMPN 20 Jakarta berkat pembiasaan yang dilakukan setiap hari di sekolah tersebut. Seperti, kegiatas tadarus di pagi hari sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Kemudian guru dan peserta didik didalam pembelajaran kondusif dan saling membantu walaupun ada beberapa kendala karena pembelajaran di masa pandemic seperti saat ini”.

Selanjutnya pada saat wawancara dengan Yuyun selaku guru Bimbingan dan Konseling sekaligus wakil kesiswaan di sekolah SMPN 20 Jakarta menjelaskan, “Kendala yang dihadapi siswa adalah yang utama pasti terkait jaringan internet/kuota maka dari itu solusi yang diberikan sekolah adalah diberikan subsidi kuota. Namun ada juga yang terkendala tidak memiliki handphone sekolah pun memberikan solusi yaitu dengan peminjaman tab yang bisa digunakan oleh peserta didik. Tetapi ada juga peserta didik yang mengalami masalah di keluarganya sehinggan menyebabkan peserta didik tidak mengikuti kegiatan pembelajaran maka dari itu pihak sekolah ataupun guru BK mengundang anak tersebut untuk mencarikan solusinya.

Walaupun dimasa pandemi seperti ini siswa SMPN 20 juga membuat prestasi yaitu salah satunya dalam perlombaan catur dimana perwakilan SMPN 20 sudah ditingkat provinsi. Kegitatan PLP 1 kali ini kita juga mewawancarai wakil kurukulum terkait sistem pembelajaran di SMP 20 beliau menjelaskan bahwasannya kurikulum yang dipakai pada saat masa pandemi ini berbeda dengan kurikulum yang dipakai pada saat kegiatan tatap muka maka dari itu setiap pihak di sekolah harus memahami agar pembelajaran di SMPN 20 dapat berjalan dengan baik.

 

=