Notification

×

Iklan

Iklan

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UHAMKA Melaksanakan Kegiatan PLP 1 Di SMAN 46 Jakarta

03 Oktober 2021 | Minggu, Oktober 03, 2021 WIB | Last Updated 2021-10-03T08:22:38Z


Serambiupdate.com
Tujuh mahasiswa semester 5 program studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UHAMKA, diantaranya Asha Maharani Nupus, Asshiela Sri Ajeng Aulia, Inez Fannisa Ayudia, Nurul Jannah, Pricillia Sitompul, Rara Jingga Bunga Aryatie, dan Revina Putri Herdian telah melaksanakan kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan 1 (PLP 1) di SMAN 46 Jakarta.

 

Carol Titaley selaku Kepala SMAN 46 Jakarta dan Ibu Pudensiana Puspa selaku Guru Bahasa Inggris SMAN 46 Jakarta turut membantu para mahasiswa dalam proses belajar di sekolah dalam program PLP 1 ini

 

Dalam Kegiatan PLP 1 ini bersifat observatif dan merupakan salah satu hal di lakukan oleh mahasiswa semester 5 untuk menambah wawasan dalam lingkup persekolahan agar turut  serta bisa mengenal lebih jauh tentang lingkungan sekolah hingga sistem pembelajaran di sekolah. SMAN 46 Jakarta menjadi sasaran dalam kegiatan ini dikarenakan lokasinya yang sangat strategis dengan transportasi umum Jakarta, sehingga mempermudah mahasiswa untuk sampai tujuan.

 

“Kami awali peserta didik ini dengan penerimaan peserta didik ya, yang kita kenal sekarang ini PPDB ya, itu semua dengan online, jadi kami melalui by sistem. Jadi kalau di PPDB itu ada jalur afirmasi, jalur zonasi, jalur perpindahan tugas orang tua, atau anak guru kami terima itu semua dan berseleksi melalui by sistem. Sedangkan kalau jalur mutasi melalui tes.” ucap Ibu Carol Titaley.

 

Walaupun sekarang ini semua aktifitas termasuk belajar mengajar serba online, tetapi peraturan dan tata tertib sekolah pun masih tetap berlaku. Ibu Carol Titaley menjelaskan juga bahwa peraturan dan tata tertib sekolah pun tetap ada walaupun ada sedikit ada tambahan karena menyesuaikan keadaan yang serba daring.

 

“Ini karena kondisinya sedang pandemik tetapi tata tertibnya tetap sama, mungkin ada tambahan saja. Tambahannya karena pada saat PJJ (Pertemuan Jarak Jauh). Tetap berseragam kalau sedang melaksanakan belajar mengajar. Maupun belajar luring atau daring pun harus tetap berseragam. Tidak mungkin yah kalau berkaos saja. Guru pun juga tidak berkaos, tetap berseragam sesuai jadwalnya. Dan juga tambahannya seperti harus on-cam dengan catatan juga. Tata tertib itu tetap ada karena sebagai rambu dan regulasinya ada.” Tambahnya.

.

Masa pandemik seperti sekarang ini pun juga merubah kegiatan-kegiatan siswa seperti extrakulikuler yang menjadi ditiadakan. Pihak sekolah tidak menginginkan perkumpulan berkerumunan di dalam sekolah. Namun, hanya kegiatan pramuka saja yang masih berjalan tetapi tetap daring.

 

Tidak hanya itu, permasalahan yang terjadi juga terdapat pada guru yang mengajar di SMAN 46 Jakarta, para pengajar juga cukup mengalami kesulitan diawal-awal diberlakukannya sekolah daring. Masalah utama pada proses belajar dan mengajar berada di masalah internal seperti device yang kurang memadai, persoalan akses internet, dan lain sebagainya. Maka dari itu, para pengajar pun turut mencari jalan tengah agar proses belajar mengajar tetap berjalan secara normal seperti pada saat sekolah luring.

 

“Kami mengerti bahwa para siswa siswi kami itu bersifat heterogen, kami tidak bisa memaksakan para siswa/siswi kami untuk selalu oncam pada saat kegiatan belajar mengajar. Contohnya pada saat proses pembelajaran yang saya ajar, saya tidak akan selalu menuntut siswa/siswi saya untuk oncam pada saat proses belajar menggunakan zoom atau google meet. saya hanya akan meminta murid saya oncam apabila sedang proses absensi sedang berlangsung atau pada saat saya meminta siswa/siswi menjawab pertanyaan yang saya lontarkan” Ucap Pudensiana Puspa.

 

Para guru SMAN 46 Jakarta pun turut merindukan siswa/siwsi serta kegiatan belajar mengajar seperti tahun tahun sebelumnya. Walaupun sekarang sedang diadakannya proses kegiatan belajar tatap muka  terbatas, para guru dan staff sekolah  senang akan kehadiran siswa/siswi kembali kesekolah seperti sedia kala. Tidak hanya itu, para guru, staff sekolah, dan siswa/siswi SMAN 46 Jakarta selalu mendoakan agar pandemi cepat selesai agar kehidupan dan proses belajar mengajar normal sepertia sedia kala.

=