SMPN 148 Jakarta yang berlokasi di Jl. BB No.1, Cipinang Muara, Jatinegara, RT.6/RW.15, Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13420 ini menjadi sekolah tujuan kami untuk melaksanakan kegiatan PLP 1
Kegiatan PLP 1 ini mengajarkan kepada mahasiswa untuk dapat terjun langsung ke sekolah dengan cara observasi dan wawancara kepada sekolah yang dituju sehingga mendapatkan pengetahuan dan pengalaman secara langsung di sekolah.
Mas Sri selaku Kepala SMPN 148 JAKARTA menjelaskan tentang proses pembelajaran bahwasanya"proses pembelajaran di sekolah kami pertama-tama begitu mau masuk pelajaran pertama Guru BK masuk memberikan motivasi, semangat, diberikan wawasan agar siswa tidak putus harapan selama masa pandemi seperti ini, kedua lalu Guru Mata Pelajaran masuk memberikan pendidikan karakter tentang disiplin dan tanggung jawab. Pembelajaran dilakukan melalui youtube, google meet, zoom meeting atau tergantung guru mata pelajarannya." Ujarnya.
Dilain pihak, Rahmi selaku Guru Mata Pelajaran IPA di SMPN 148 Jakarta menuturkan "Terkait dengan waktunya yang sedikit akhirnya kita tidak bisa menyampaikan seluruh materi secara utuh tapi untungnya ada kebijakan pemerintah menyederhanakan jumlah materi yang harus kita berikan, jadi tidak terlalu meluas untuk sub pokok bahasan seperti itu memang itu ada kebijakan kalau kita paksakan sekian jumlah materi yang harus kita sampaikan seperti PTM tidak akan cukup waktunya " Ujarnya.
Dengan diadakannya program Pengenalan Lapangan Persekolahan 1 ini secara tidak langsung mahasiswa dapat melakukan serta membangun team work antar mahasiswa lainnya agar pengetahuan serta kemampuan satu sama lain dapat terjalin sebagai bentuk latihan sebelum menjadi guru profesional yang harus bekerja sama dengan maksud dan tujuan agar para siswa dapat dengan nyaman mengemban ilmu di sekolah.
Abdul Rahman Jupri M Pd selaku dosen pembimbing dalam kegiatan PLP 1 ini menjelaskan bahwa “kegiatan PLP 1 ini merupakan pintu awal mahasiswa keguruan di Prodi Pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia untuk dapat mengetahui dunia persekolahan untuk menjadi guru profesional” tuturnya dalam wawancara.
