Notification

×

Iklan

Iklan

Mahasiswa B. Jepang FKIP Uhamka Selenggarakan Kegiatan PLP 1 di SMA Budhi Warman 2

11 Oktober 2021 | Senin, Oktober 11, 2021 WIB | Last Updated 2021-10-11T03:46:32Z


Serambiupdate.com
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA telah mengikuti dan melaksanakan serangkaian kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP1). Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari dan mengamati secara langsung bagaimana proses kegiatan belajar mengajar dalam dunia persekolahan dan guna membangun landasan jati diri seorang calon pendidik dan mendapatkan pengalaman kependidikan secara faktual dilapangan.


Kegiatan PLP 1  dibimbing oleh salah satu dosen pembimbing dari prodi Pendidikan Bahasa Jepang yaitu Ana Natalia M,Pd bersama dengan enam mahasiswa lainnya. Mahasiswa memilih sekolah SMK Budhi Warman 2 untuk di observasi karena sekolah ini sudah ter-akreditasi A.


Adapun isi dalam kegiatan ini, yaitu pelaksanaan wawancara PLP 1 atau Pengenalan Lapangan Persekolahan atau observasi lapangan. Pada hari Senin (04/10/2021) kegiatan yang dilakukan adalah wawancara dengan narasumber yaitu Ibu Dra. Endang Yusrowati Selaku Bidang Kesiswaan di Budhi Warman 2, dan Pada hari Rabu (06/10/2021) kegiatan wawancara melalui Zoom Meeting dengan narasumber yaitu Bapak Muhammad Revaldi S,Pd selaku guru Bahasa Jepang dengan berbagai tema yang ditanyakan terkait dengan karakteristik umum peserta didik, struktur organisasi dan tata kerja sekolah, peraturan dan tata tertib sekolah, kegiatan serimonial di sekolah dan lain sebagainya.


“ Selama PJJ, dari pagi (kehadiran siswa) tidak mencapai 100%, 75% sudah paling banyak. (siswa) sudah sering belajar dirumah jadi siswa keenakan” tutur Ibu Endang.. “Namun siswa yang tidak mengaktifkan kamera, tidak aktif selama pengajaran, dan tidak hadir akan diinfokan ke wali kelas melalui grup bersama.” 


Lebih lanjut Ibu Endang menuturkan selama PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh, para rekan guru maupun pihak sekolah sulit memantau peserta didik dengan optimal, peserta didik kurang disiplin dan cenderung malas untuk mengikuti pelajaran. Pendidik pun tidak bisa mengawal nilai dengan sempurna karena banyak celah untuk mencontek.


Melalui Zoom Meeting, Bapak Revaldi selaku guru bahasa jepang juga memiliki keresahan saat pengajaran daring yaitu kurang maksimal saat memberikan pengajaran karena terbatasnya perangkat yang mendukung dan Bapak Revaldi juga memiliki kesulitan saat Pertemuan Tatap Muka yaitu karena terlalu lama pembelajaran secara daring, para peserta didik menjadi ragu-ragu atau malu saat pembelajaran Kaiwa (Percakapan).


Lebih lanjut mahasiswa berpendapat kegiatan PLP 1 ini menjadi pijakan pertama bagi para mahasiswa perguruan untuk mengenal sekolah dan melihat seperti apa pengajaran di sekolah sebelum kegiatan lanjutan yaitu PLP 2. 

=