Serambiupdate.com Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) kembali mengadakan Program Pengenalan Lapangan Persekolahan atau PLP 1. Program PLP merupakan wahana pembentukan calon guru yang profesional, serta memberikan pengalaman kepada peserta dalam mengaplikasikan teori dan praktik dalam ruang lingkup yang sebenarnya, sehingga FKIP UHAMKA dapat mempersiapkan dan menghasilkan pendidik yang unggul, cerdas, berwibawa, dan profesional dalam dunia pendidikan. Tujuan program PLP 1 untuk membangun landasan jati diri dan memahami proses pemagangan agar mahasiswa mengetahui aspek pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan.
Kegiatan program PLP 1 ini dibimbing oleh salah satu Dosen Pembimbing yaitu Ibu Mimin Ninawati, M.Pd dan bersama 6 mahasiswa yang terdiri dari Dina Purba, Fidya Rinda Annisa, Sulistia Tri Anjani, Eka Putri Wulandari, Erma Puji Lestari, dan Aula Dariska Malika Ernida yang berasal dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Sekolah yang dituju dalam kegiatan PLP 1 ini adalah SDN Setia Asih 06. Kegiatan ini dilaksanakan selama masa pandemi Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan yang sangat ketat.
SDN Setia Asih 06 menjadi sasaran dalam kegiatan PLP 1 ini dikarenakan beberapa alumni dari UHAMKA yang sudah mengajar di sekolah tersebut. Alamat SDN Setia Asih 06 Jln. K.H Musa Kp. Tanah Tinggi Desa Setia Asih. Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi. Jawa Barat.
Bapak H. Marjaya, S.Pd mengatakan bahwa: "Bapak, guru-guru dan seluruh warga sekolah sangat senang karena kedatangan mahasiswa UHAMKA untuk melakukan observasi, mengamati berbagai kultur sekolah, memahami situasi dan kondisi sekolah saat pembelajaran, sehingga kalian tidak lagi kaget menjadi guru di masa yang akan datang," ujarnya.
Pada saat wawancara dengan Kepala Sekolah SDN Setia Asih 06, Bapak H. Marjaya, S.Pd menjelaskan bahwa pelaksanaan pembelajaran di sekolah tersebut dilakukan dengan tatap muka secara terbatas yaitu dengan sistem dua kali dalam sepekan selama 2 jam mengingat masa pandemi Covid-19 belum berakhir.
Permasalahan yang terjadi juga dialami oleh guru yang mengajar di SDN Setia Asih 06. Para pengajar mengatakan pembelajaran tatap muka belum maksimal karena para peserta didik harus melalukan penyesuaian diri kembali.
Dengan diadakannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tentunya guru dan orang tua siswa dapat memperoleh keuntungan. Salah satu alasannya adalah guru dapat memahami kemampuan siswa yang sebenarnya, karena tentunya ada orang tua yang membantu anaknya mengerjakan PR bahkan soal ulangan. Oleh karena itu, banyak siswa yang kehilangan semangat belajar.
"Kendala yang sering ditemui selama pembelajaran tatap muka adalah tidak tercapainya materi pelajaran dengan baik pada peserta didik." ucap bu evie hikmayanti. Hal ini membuat para pengajar harus kerja keras untuk tercapainya materi pembelajaran dengan baik. Solusi yang dapat mengatasi kendala tersebut adalah menjalin komunikasi dengan orang tua siswa untuk bisa bekerja sama dalam pencapaian kompetensi putra/putrinya khususnya di rumah saat membimbing siswa belajar.
Dibalik kendala tersebut yang terjadi kepala sekolah terus menerus melakukan upaya untuk memenuhi sarana dan prasarana sekolah untuk mendukung kegiatan pembelajaran peserta didik di sekolah baik akademik maupun non akademik guna meningkatkan mutu pendidikan, serta layanan pendidikan kepada peserta didik maupun seluruh karyawan di sekolah. Selain itu, kepala sekolah juga mendorong para guru dan peserta didik agar mampu belajar dan bekerja secara efisien di sekolah selama pandemi ini.