Karya Resti Sintya Sari
Mahasiswa D3 Perpajakan FEB Uhamka
Keluarga merupakan lingkungan yang paling utama dalam kehidupan seorang anak. Pendidikan anak bukan berarti dimulai saat anak dimasukan ke sekolah, akan tetapi dimulai sejak ia lahir. Dimana rumah adalah sebagai sekolah pertama bagi anak. Rumah adalah suatu bangunan yang dijadikan sebagai tempat tinggal dalam jangka waktu tertentu dalam kehidupan manusia. Rumah harus menjamin kepentingan keluarga yaitu untuk tumbuh, berkembang, bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, dan lebih dari itu rumah harus memberi ketenangan, kebahagiaan dan kenyamanan pada segala peristiwa kehidupannya.
Sudah saatnya bagi masyarakat untuk mengubah pola pikir mereka terhadap pendidikan anaknya. Bukan hanya rumah yang menjadi tempat perlindungan dari panas dan hujan saja tetapi rumah sebagai sekolah pertama bukan berarti rumah yang memiliki banyak peraturan dan mengikat secara formal, akan tetapi rumah yang memiliki rasa kedamaian dan banyak pengetahuan didalamnya.
Orang tua juga harus menempatkan diri mereka sebagai guru utama bagi anaknya. Bukan hanya sebagai seorang yang selalu memberi penilaian kepada anaknya terhadap segala hal. Akan tetapi menjadikan diri mereka sebagai panutan serta pembimbing yang baik bagi anaknya. Dan juga menjadikan diri mereka sebagai sahabat yang baik bagi anaknya. Yang mengetahui segala aktifitas serta perasaan yang sedang dialami anaknya.
Untuk itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mendidik anaknya. Pertama, Memberi Teladan Bukan Sekadar Contoh. Jika menginginkan anaknya baik dan saleh, maka sudah seharusnya orang tua mencontohkan sikap terbaik di depan anak-anaknya, karena bagaimanapun sikap anak tidak akan jauh dari apa yang ia lihat dari lingkungan sekitarnya. Maka dalam hal ini orang tua tidak cukup hanya memberikan contoh tetapi ia harus menjadi teladan bagi anaknya. Memberi keteladanan berarti melakukan hal tersebut setiap waktu, bukan hanya memberitahu, mengajarkan dan memberinya contoh sampai bisa lantas dibiarkan. Learn to know, learn to do, learn to be.
Kedua, Membentuk Karakter Bertanggung Jawab dengan Penugasan. Sebagian orang tua mungkin menganggap kasihan dan tidak tega jika anaknya diberi tugas untuk mengerjakan pekerjaan rumah, dan akhirnya ia akan menjadi anak manja dan malas bekerja. Memberikan kasih sayang bukan hanya dengan memanjakan, memberinya tugas juga bagian dari kepedulian orang tua terhadap anaknya agar ia terbiasa bertanggung jawab atas segala hal. Oleh karena itu, sebaiknya orang tua membiasakan memberi tugas ringan sebagai edukasi bagi anak. Contohnya, membiasakannya merapihkan mainan setelah digunakan.
Ketiga, Nasihat, Pelita dalam Gulita. Pemberian nasihat kepada anak baik secara langsung maupun tidak langsung sangat diperlukan dalam proses pendidikan, Nasihat bisa dijadikan sebagai pengingat dan juga tuntunan hidup. Maka sudah seharusnya orang tua menasihati anak-anaknya tanpa bosan dan tanpa lelah.
Keempat, Hadiah atas Keberhasilan dan Hukuman atas Kesalahan. Memberikan hadiah saat anak berhasil dan memberi hukuman ketika anak salah juga menjadi salah satu metode yang bisa diterapkan dalam mendidik anak. Hadiah tersebut bisa berupa pujian ataupun benda yang bermanfaat sesuai kebutuhan dan kesukaan anak. Adapun hukuman yang dimaksud adalah hukuman yang mendidik seperti memberi tugas, beban kerja, atau megurangi uang jajan. Kedua hal tersebut bisa memotivasi anak agar selalu berbuat baik dan juga berhati-hati dalam bertindak agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.