Notification

×

Iklan

Iklan

Pendidikan islam

04 Agustus 2021 | Rabu, Agustus 04, 2021 WIB | Last Updated 2021-08-04T11:44:40Z



Karya Putri Aulia Masyitho 

Mahasiswa D3 Perpajakan FEB Uhamka

Islam dengan bahasa, Islam memiliki makna. Sedangkan dalam keadaan aman, tentram, damai, dan penyerahan diri kaum muslimin syar'i, kalian patuh tunduk dengan hati nurani yang tinggi tanpa paksaan. Islam masuk akal, namun bila digabungkan dengan beberapa pengertian di atas menjadi sangat luas. 

Dalam arti perayaan, Islam adalah satu-satunya cara yang aman untuk membawa orang ke tujuan akhir mereka. Dalam konteks pariwisata, tujuan hanya dapat dicapai dengan mengikuti jalan. Ada metode dan aturan untuk jalur. 

Berikut ini adalah tujuan akhir dari perjalanan manusia, jalan terbaik adalah jalan Nabi, aturan yang digunakan berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah, dan Islam adalah bentuk kesimpulan. (Untuk Quran dan Jalan Nabi Sunnah) Untuk mencapai tujuan akhir dari perjalanan manusia. 

Arti damai adalah bahwa dengan mengikuti jalan Islam dan mencapai tujuan, seseorang pasti akan menemukan kedamaian dalam hidupnya. Perdamaian dalam konteks internal (bagian itu) dan dalam konteks eksternal (hubungan sosial). Islam adalah agama damai kecuali hak-hak Allah dan hak-hak penduduk Azai dilanggar dan dzholimi. Islam, dalam ajarannya, menganjurkan penerapan langkah-langkah proporsional sesuai dengan perlakuan hukum ini.

Arti medan perang hanya tercapai bila ada keamanan dan kedamaian. Ia juga hadir dalam Islam, Islam (diri) dan di luar (lingkungan, masyarakat, dll). 

Yang dimaksud dengan berserah diri adalah bahwa seseorang menyerahkan seluruh hidupnya (ketaatan dan ketaatan) menurut aturan Islam (Syariah). Pendekatan untuk memahami hal ini dapat dipahami dari uraian singkat di bawah ini. 

Secara umum, orang-orang mengikuti orang yang lebih memikirkan diri mereka sendiri daripada mereka. Jadi ada kegiatan belajar dan pendidikan (siswa dan guru) di dunia ini. Orang yang berilmu pasti akan mengikuti orang yang berilmu. Aturan ini merupakan aturan universal dan berlaku untuk semua manusia. 

Mari kita lihat ini dalam konteks ilmiah. Ketika puncak ilmu manusia mencapai salah satu puncak ilmu yang paling tinggi, pada puncak yang paling tinggi pula pasti akan menemukan kekuasaan dan martabat Allah sebagai pemilik ilmu sesuai fitrahnya.



=