Notification

×

Iklan

Iklan

Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi

04 Agustus 2021 | Rabu, Agustus 04, 2021 WIB | Last Updated 2021-08-04T11:48:25Z



Karya Putri Aulia Masyitho 

Mahasiswa D3 Perpajakan FEB Uhamka

Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi manusia yang digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Bahasa Indonesia merupakan bagian dari budaya Indonesia, buah dari cipta, rasa, dan karsa bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa negara, sebagaimana tercantum dalam pasal 36 UUD 19 5, “Bahasa negara adalah bahasa Indonesia”. Dengan demikian, pengenalan bahasa asing selain bahasa daerah sebagai bahasa utama menunjukkan sikap yang belum nasionalis. Arus budaya daerah dan asing yang mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia juga telah ditambahkan ke dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia. Hal ini didukung oleh fakta bahwa Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengandung kata serapan.


Seperti yang Anda ketahui, bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bahasa daerah yang berbeda-beda, sehingga menjadi bahasa yang perlu dipahami oleh orang Indonesia. Hasilnya, yang tertuang dalam Komitmen Pemuda 28 Oktober 1928, “kami putra-putri Indonesia dukung bahasa Indonesia, bahasa persatuan”. Hal ini membuktikan bahwa bahasa Indonesia adalah milik masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Bahasa Indonesia juga menjadi salah satu ciri budaya yang dibanggakan bangsa Indonesia, bahkan negara-negara maju tidak selalu memiliki bahasa sendiri, sehingga dapat dijadikan sebagai lambang utama bahasa Indonesia. 


Namun, di era globalisasi, banyak anak muda Indonesia yang tidak tahu bagaimana menggunakan bahasa Indonesia dengan benar. Dan ini benar. Generasi baru bangga berbicara bahasa asing, bahkan jika mereka tidak begitu mengerti apa artinya. Mereka menyukai bahasa asing. Karena bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, merupakan bahasa internasional yang dianggap menarik bagi generasi muda yang tumbuh di era praktis ini. Sebenarnya penggunaan bahasa daerah juga mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia, namun karena bahasa daerah merupakan budaya nasional maka identik dengan bahasa Indonesia dan masih banyak dituturkan dan mengakar. Jadi bisa dimaklumi, tapi bahasa asing yang biasanya bukan bahasa utama masyarakat Indonesia, menjadi sumber kebanggaan saat digunakan. 


Penggunaan bahasa asing membuat penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan masyarakat semakin mendesak, karena banyak orang Indonesia yang tidak memahami pentingnya bahasa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. UNESCO telah mendeklarasikan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa internasional, namun negara-negara yang memilikinya justru lebih bangga menggunakan bahasa negara lain (Makagiansar, 1990: 6). 


Jika generasi muda tidak memahami bahasa Indonesia dengan benar sejak usia dini, kesalahan kecil ini akan terus berulang, tetapi bahasa yang lebih umum dari Short Message Service (SMS) telah membuat bahasa Indonesia makmur secara ekonomi. Tidak dapat digunakan. Alasan. Pengamatan lain oleh Pateda (1990: 13 ), pengguna akhir fungsi SMS mempelajari aturan secara gratis daripada aturan yang sesuai dengan EYD, yang secara tidak langsung merusak struktur Indonesia. Menggunakan bahasa Indonesia dalam pergaular


=