Notification

×

Iklan

Iklan

Perkembangan Pendidikan Mengikuti Zamannya

09 Juli 2021 | Jumat, Juli 09, 2021 WIB | Last Updated 2021-07-16T10:48:11Z

Karya Amrina Rosyada AS

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Uhamka


Sebuah pendidikan butuh perkembangan mengikuti zamannya. Guru itu saat ini bukan sebagai  pusat pengetahuan, tapi saya bisa bilang bahwa guru adalah fasilitator pendidikan. Artinya ketika murid itu kesekolah hanya butuh ilmu, maka guru bisa tergantikan oleh teknologi atau internet, kalau hanya guru sebagai pemberi ilmu. Karena pada saat ini ilmu-ilmu yang diberikan pada saat disekolah itu sudah terfasilitasi oleh teknologi atau internet, maka guru harus merubah mindsetnya bahwa guru bukan lagi sebagai sumber ilmu, tapi guru adalah sebagai fasilitator.


Bicara tentang pendidikan, pasti bicara tentang masalah proses belajar mengajar. Dulu kita beranggapan bahwa ketika kita ingin mencari ilmu maka tujuannya pasti ke sekolah. Jadi dibalik kata sekolah yaitu pusatnya ilmu atau di dalam sekolah itu yang mengajar adalah guru, berati guru adalah pusatnya ilmu. Orang akan mencari ilmu pasti ke sekolah. Itu adalah mindset orang-orang dulu. Contohnya ketika saya belajar di Sekolah Dasar itu tidak terpikirkan bahwa kita belajar sendiri. Dan berfikir kalau ingin belajar itu ke sekolah. Atau kita datang ke sekolah menunggu guru untuk memberikan apa.


Saat ini, hal itu bisa tergeserkan atau terkikis dengan adanya teknologi. Kalau mindset seorang guru itu masih befikir bahwah ilmu itu pusatnya dari dia, itu sudah ketinggalan zaman. Karena, anak bisa untuk mencari ilmu sendiri di internet. Dengan begitu bagaimana agar supaya guru tetap menjadi eksis sebagai guru, dan jangan sampai tergantikan oleh tehnologi. Maka, fungsi guru itu sebenarnya tidak hanya mengajar atau mentransfer ilmu, tapi guru adalah sebagai fasilitator. Jadi dengan adanya tekhnologi, maka proses belajar mengajar harus kita rubah. Yang dulu guru adalah teacher center yang artinya semua terpusat kepada guru maka sekarang kita rubah gaya belajar kita karna guru sebagai fasilitator,diubah menjadi student center. Contohnya ketika guru akan menyampaikan sebuah materi tidak perlu lagi mendefinisikan, tapi bagaimana caranya supaya materi itu menarik bagi siswa, mungkin dengan banyak cara. Karna pembelajaran banyak sekali metodenya, seperti Problem Base Learning (berdasarkan masalah). Metode seperti inilah yang sekarang dipakai oleh para guru, jadi tidak lagi guru memberikan definisi dan lain-lain tapi langsung murid diberikan sebuah masalah. Dan dari situlah murid bisa mencari tau atau menemukan apa yang sedang mereka pelajari.


Jadi saat ini fungsi guru itu bukan lagi sebagai pentransfer ilmu, tapi guru memfasilitasi. Ingat! Apabila kita menjadi guru yang jadul, maka bisa jadi kita akan ditinggalkan oleh murid-murid kita. Guru tidak perlu pintar, tidak perlu menguasai seluruh materi, namun guru harus pintar bagaimana meramu sebuah pembelajaran. Dan ingat, walaupun teknologi lebih pintar dari guru, namun teknologi tidak bisa menggantikan posisi guru sampai kapanpun, kenapa? Karena tekhnologi tidak bisa mengajarkan bagaimana murid berakhlak.

=