Notification

×

Iklan

Iklan

Hambatan Kegiatan Belajar Mengajar di Masa Pandemi

12 Juni 2021 | Sabtu, Juni 12, 2021 WIB | Last Updated 2021-06-14T07:03:22Z

 


Karya Inka Dwiyanti

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Uhamka

Seperti yang sudah kita semua ketahui, kegiatan belajar mengajar yang pada umumnya dilaksanakan di sekolah/kampus secara langsung (tatap muka), sekarang ini telah beralih menjadi pembelajaran jarak jauh melalui daring (online learning). Hal ini merupakan salah satu akibat dari merebaknya virus Covid-19 yang ada di Indonesia. Meskipun online learning sudah dijalankan dalam waktu yang cukup lama dan siswa mulai terbiasa dengan rutinitas pembelajaran seperti ini, namun tidak dapat dipungkiri bahwa metode pembelajaran daring tetap tidak dapat dikatakan sebagai pembelajaran yang efisien. Banyak hal yang dapat menghambat proses kegiatan belajar jika dilaksanakan secara jarak jauh. Permasalahan ini dapat menjadi perihal yang cukup serius terhadap keberhasilan siswa dalam memperoleh hasil pembelajaran.

 

Salah satu yang dapat menjadi hambatan pembelajaran daring adalah kurang memadainya alat komunikasi dan alat pembelajaran dalam proses belajar. Yang dimaksud dengan alat pembelajaran disini adalah seperti handphone, laptop, dan lain-lain. Tanpa alat tersebut, kegiatan proses belajar pasti dapat terganggu. Handphone merupakan alat yang sudah pasti harus dimiliki oleh setiap siswa. Karena melalui handphone komunikasi dosen dan siswa dapat terhubung. Dosen dapat memberikan pembelajaran dan tugas melalui platform yang ada dimana kita pasti harus mengaksesnya menggunakan alat komunikasi (handphone). Dalam permasalahan ini, masih terdapat beberapa siswa yang menggunakan handphone untuk bersama. Seperti contoh semisal di dalam suatu keluarga terdapat beberapa anak yang harus menggunakan handphone dalam pembelajaran tetapi waktu pelaksanaannya bentrok satu sama lain, sehingga salah satu dari anak tersebut tidak dapat mengikuti pembelajaran. Terkait laptop meskipun tidak diwajibkan, beberapa tugas yang didapat dari dosen juga terasa lebih ringan dan mudah jika dikerjakan menggunakan laptop. Sehingga siswa jadi lebih baik dalam pelaksanaan tugasnya.

 

Permasalahan lain yang dapat dirasakan adalah kurangnya kuota internet dan tambahan pengeluaran untuk membelinya. Pada awal pembelajaran daring, dosen dan siswa pasti mempersiapkan kuota internet untuk dapat melakukan kegiatan belajar mengajar. Menggunakan aplikasi untuk membantu melakukan panggilan tatap muka seperti zoom dan google meet dimana membutuhkan kuota internet yang lebih banyak dibandingkan hanya melalui chatting via whatsapp grup. Tetapi untungnya, pemerintah sudah menyadari permasalahan terkait kuota ini dan telah memberikan bantuannya ke para pelajar guna memperlancar proses belajar daring. Tetapi sangat disayangkan, solusi dalam meminimalisir hambatan pembelajaran dari pemerintah ini terkadang disalahgunakan oleh siswa sendiri dalam penggunaannya. Kuota yang dimaksudkan untuk menunjang pembelajaran masih sering digunakan untuk kepentingan pribadi lain seperti pemakaian media sosial yang digunakan hanya untuk bersenang-senang.

 

Hambatan lain yang pasti dirasakan oleh pihak yang terlibat dalam proses belajar mengajar yaitu dosen maupun siswa adalah jaringan sinyal yang buruk. Buruknya sinyal di suatu daerah tertentu dapat menjadi penghalang dalam proses belajar. Dengan kondisi sinyal yang buruk, dosen akan sulit menjelaskan materi yang diajarkan dan siswa akan sulit menangkap penjelasan dosen tersebut. Meskipun jika dosen menjelaskan pembelajaran dengan baik, jika salah satu siswa memiliki koneksi internet yang buruk, maka hal itu dapat mengakibatkan tertinggalnya siswa terkait materi yang diberikan oleh dosen sehingga pembelajaran yang diterima tidak efektif dan bahkan mungkin dapat membuat siswa tersebut tidak berhasil dalam proses belajarnya.

 

Sebuah motivasi dapat dikatakan sebagai salah satu hal yang dapat mencapai keberhasilan belajar. Pada masa pandemi ini, motivasi siswa untuk belajar mulai menurun. Entah itu dikarenakan cara belajar yang berbeda dari biasanya atau kurang baiknya dosen dalam menyampaikan materi secara online. Beberapa siswa ada yang berfikir belajar di ruang kelas terasa lebih nyaman dan serius dibandingkan dengan di ruang kamar. Pemaparan materi yang diberikan dosen juga terkadang lebih baik jika dijelaskan secara langsung (tatap muka). Sementara itu, meskipun dosen sudah berusaha maksimal dalam mengajar, masih terbilang banyak siswa yang tidak terlalu mendengarkan pelajaran karena kurangnya motivasi belajar tersebut.

 

Hambatan lainnya yaitu kurang cakapnya dosen dalam membentuk suasana belajar online yang menyenangkan. Menurunnya motivasi belajar siswa dapat diperbaiki jika dosen dapat membawa siswa mendapat motivasi belajarnya kembali dengan cara membuat suasana belajar yang menyenangkan namun tetap serius. Kebanyakan beberapa dosen hanya menjelaskan sedikit dari materi yang diajarkan dan membebankan sisanya kepada siswa melalui tugas. Tugas yang diberikan juga terkadang belum dimengerti oleh siswa sepenuhnya. Selain itu juga seringkali tugas diberi waktu tenggat yang dekat sehingga mungkin membuat siswa tertekan dan tambah hilangnya minat belajar siswa di salah satu dosen tersebut. Setelah mengetahui dan memahami hambatan-hambatan pembelajaran daring, semoga permasalahan tersebut dapat secepatnya diminimalisir dengan solusi terbaik demi kenyamanan dan keberhasilan belajar mengajar di masa pandemi ini.

=