Serambiupdate.com Di ulang tahun Tempo ke-50, tempo peringati hari kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei memiliki makna bangkitnya semangat nasionalisme, persatuan dan kesatuan yang menjadi landasan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ini sangat penting bagi Indonesia, karena memiliki makna
semangat nasionalisme dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan di segala
bidang diantaranya bidang pendidikan. Hal ini pun di bahas selengkapnya dalam
kegiatan ngobrol bareng tempo yang
diadakan oleh Tempo dalam ulang tahun ke50 tahunnya dengan tema Kebangkitan Nasional : Perjuangkan
Pendidikan Untuk Tunas Bangsa.
Rektor UHAMKA, Gunawan Suryoputro mengatakan dalam kegiatan ini “bagi UHAMKA, hari kebangkitan nasional ini
sebagai ritual, dalam arti tidak hanya simbolik. Tetapi memang betul-betul kita
maknai, hayati dengan sungguh-sungguh dalam bentuk kerja-kerja yang
tersistematis, terstruktur dan visioner.”
Jika perguruan tinggi pada umumnya mengedepankan tri darma
yaitu Pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Hal itu
berbeda dengan UHAMKA. “Karena merupakan institusi dibawah naungan
persyarikatan Muhammadiyah, UHAMKA mengedepankan catur darma yaitu Pendidikan
dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat serta Al Islam dan
Kemuhammadiyahan.” Jelas Gunawan. (25/5/2021)
Menurut Gunawan, dukungan yang UHAMKA berikan untuk mencapai
sumber daya manusia yang berkualitas adalah kurikulum yang dimiliki uhamka
merupakan kurikulum yang berintegrasi. Dalam implementasinya pun, ketika sudah
mendapatkan ilmu dari kampus, mahasiswa dilatih untuk turun ke lapangan guna
memberdayakan masyarakat. “Hal ini
dikenal dengan teori Al-Maun.” Ujarnya.
“Maka dari itu, sebelum merdeka belajar diluncurkan oleh
kemendikbud, sebenarnya Uhamka sendiri sudah menerapkannya sejak lama.”
Lanjutnya.
Gunawan pun mengungkapkan harapannya untuk Kemajuan
Pendidikan Indonesia, yaitu optimalisasi anggaran pendidikan. Menurutnya,
konsentrasi dalam hal ini belum difokuskan. Selanjutnya ia berharap, kualitas
lembaga pendidikan tenaga kependidikan atau yang lebih dikenal dengan LPTK
dapat meningkat secara konsisten. Dan yang terakhir adalah terkait perbaikan
infrastruktur pendidikan.
“Dengan kebangkitan nasional ini harus kita maknai tidak hanya simbolik. Oleh karena
itu, komitmen kita untuk melayani Pendidikan ini harus berfikir yang pragmatis.
Oleh karena itu, kita harus inklusif memberikan kesempatan untuk siapa saja.”
Tuturnya.