Notification

×

Iklan

Iklan

Pelaksanaan Kelas Offline Butuh Protokol Kesehatan yang Ketat

25 April 2021 | Minggu, April 25, 2021 WIB | Last Updated 2021-04-25T02:15:56Z


 


 Indah Permata Andani, Mahasiswa Uhamka

Covid-19 diketahui muncul pertama kali pada akhir Desember 2019 di Wuhan, China. Lalu Covid-19 menular antar manusia dengan sangat cepat dan menyebar ke puluhan negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri, Covid-19 muncul pertama kali pada Maret 2020.


Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia berdampak besar pada berbagai sektor, salah satunya pendidikan. Para pendidik harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun peserta didik berada di rumah. Salah satu media pembelajaran yang dapat di manfaatkan ialah media daring (online).


Pembelajaran daring dilakukan oleh berbagai tingkatan jenjang pendidikan dimulai dari SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi sampai batas waktu yang belum ditentukan.Pembelajaran daring dirasa tidak efektif karena seringkali para peserta didik tidak memahami materi, wali murid yang tidak mawas teknologi, kuota yang terbatas, dan jaringan internet yang buruk.


Sudah ada beberapa daerah yang melakukan pembelajaran tatap muka. Tetapi tidak semua sekolah di daerah tersebut sudah menerapkannya. Sekolah yang sekiranya sudah memenuhi standar protokol kesehatan sudah bisa menerapkan sekolah offline. Tetapi daerah yang masih berada pada zona merah contohnya, DKI Jakarta masih melakukan pembelajaran daring.


Dan saat ini vaksinasi Covid-19 di Indonesia sedang dijalankan dengan beberapa tahap. Salah satu target vaksinasi ialah pendidik dan tenaga pendidik. Presiden Jokowi ingin pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan pada bulan juli 2021.


“Tenaga pendidik dan kependidikan, guru, diberikan prioritas agar nanti di awal semester ke-2 pembelajaran tatap muka bisa kita lakukan” kata Jokowi dalam siaran langsung yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.

=