Notification

×

Iklan

Iklan

Atensi Pelajar saat Daring dalam Memandang sebuah Objek, Mahasiswa Teknik Uhamka lakukan Penelitian

30 Desember 2021 | Kamis, Desember 30, 2021 WIB | Last Updated 2022-01-03T04:53:08Z


Serambiupdate.com
- Muhammad Aditya Pratama, mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Uhamka berhasil memublikasikan penelitiannya di jurnal ilmiah Internasional Education Quarterly Reviews pada Desember 2021. Dalam penelitian itu, dia mencoba menguak bagaimana atensi pelajar selama belajar daring.


Dia menceritakan, penelitiannya dilatarbelakangi oleh situasi pandemi Covid-19 yang menyebabkan pembelajaran di universitas berlangsung secara daring. Kebanyakan di antara kami, kata dia, mengikuti pembelajaran tersebut melalui layar monitor komputer jinjing. 


“Satu ketika, saya tersadar, saat dosen menerangkan mata kuliah, tak jarang muncul notifikasi baik itu informasi perlunya updating software, sisa persentase baterai, dan sebagainya. Kebetulan pula saat ini, saya sedang magang di Pusat Neurosains Uhamka dan bertanggung jawab pada operasional human eye tracker. Saya berpikir, kenapa tidak saya coba saja menganalisis bagaimana atensi pelajar saat mengikuti pembelajaran daring tersebut via layar monitor di komputer jinjing? Alhamdulillah, setelah saya berdikusi dengan Bapak Arry Avorizano, MKom, pembimbing sekaligus Ketua Prodi TI FT Uhamka, saya memutuskan untuk melakukannya,” ujarnya.


Yayu Hizza Anisa SPsi Direktur Brain Beta Lab Indonesia, mengungkapkan, sebagai mitra program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Faklutas Teknik Uhamka, tentu satu kehormatan bagi kami bisa turut serta membantu pelaksanaan penelitian ini. Human eye tracker Tobii Pro-X2 yang digunakan, kata dia, bisa menganalisis secara praktis bagaimana atensi seseorang pada saat memandang sebuah objek.


“Di mana atensi tersebut bisa kami nilai dengan berbagai indikator seperti perubahan ukuran pupil, frekuensi mata melihat satu region of interest yang kami tentukan, durasi waktu yang dihabiskan kala memandang, dan sebagainya.”, ungkap Yayu Hizza Anisa. 


Sementara itu, dr. Rizki Edmi Edison PhD selaku kepala Pusat Neurosains Uhamka yang juga menjadi pembimbing penelitian ini, menjelaskan bahwa meskipun kemunculan notifikasi pada layar monitor dapat mengalihkan perhatian para pelajar, efek tersebut boleh dikata tidak bermakna sama sekali. 


“Sekalipun bisa menganggu perhatian kala mengikuti pembelajaran, alhamdulillah data penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan hasil anatara kelompok kontrol dan perlakuan,” ungkap Edmi.


Bisa jadi, kata dia, karena notifikasi tersebut muncul di sudut kanan bawah, yang berdasarkan pola Z pergerakan mata manusia berada di urutan terakhir tempat dipandang. “Akan sangat menarik jika kita coba komparasi dengan notifikasi media sosial seperti whatsapp yang muncul di sudut kanan atas,” ujar penulis korespondensi artikel berjudul “The Influence of Pop Up Notification on Visual Attention and Learning”.


(ADP)

=