Notification

×

Iklan

Iklan

Pesan Ganjar dalam Upacara Hari Pahlawan

10 November 2021 | Rabu, November 10, 2021 WIB | Last Updated 2021-11-10T07:35:34Z


Serambiupdate.com
Bertepatan dengan Hari Pahlawan, Rabu (10/11) Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah menyelenggarakan upacara di  Lapangan Sendang, Dukuh Weru, Desa Temurejo, Kecamatan Blora, Kab. Blora.


Desa tersebut merupakan tempat bersemayamnya salah satu pahlawan yang mendapat julukan Singa Betina dari Aceh, Pocut Meurah Intan. Sebelumnya ganjar bersama mahasiswa dan masyarakat Aceh yang berada di wilayah Kab. Blora pun sudah datang untuk berziarah dan membersihkan makam tersebut. 


Berdasarkan permintaan Ganjar, upacara dilaksanakan dekat dengan makam Pocut Meurah Intan yang berlangsung dengan sederhana namun penuh khidmad.


Ganjar mengungkapkan, "Disinilah seorang pejuang dari Aceh dimakamkan. Makam dari Pocut Meurah Intan atau biasa dipanggil Mbah Cut, telah dirawat oleh warga setempat."


Dari pernyataan tersebut menunjukkan bahwa kepahlawanan tidak memandang suku maupun agamanya. Selama ia berjuang untuk negara maka mereka tetap disebut sebagai pahlawan.


Ganjar memberikan apresiasi dan hormat setinggi-tingginya pada masyarakat yang telah merawat makam tersebut. 


Tak lupa apresiasi dan rasa hormat juga diberikan kepada masyarakat Makassar yang juga sudah merawat makam Pangeran Diponegoro, masyarakat Sumedang yang merawat makam Cut Nyak Dien dan masyarakat Minahasa yang merawat makam Tuanku Imam Bonjol.


"Penghormatan juga kami berikan kepada masyarakat Afrika Selatan yang sudah menghormati serta merawat makam Syekh Yusuf dari Goa Sulawesi Selatan," tambah Ganjar.


Dalam Peringatan Hari Pahlawan ini pun dijadikan Ganjar sebagai momentum bagi bangsa untuk lebih melihat lagi bagaimana perjuangan bangsa, dimana sudah banyak pahlawan yang gugur, ribuan pertempuran sudah dijalani demi mempertahankan kemerdekaan.


Ganjar juga mendorong anak bangsa untuk melanjtukan perjuangan para pahlawan. 

"Pasti setiap zaman memiliki tantang tersendiri, maka dari itu mari kita buktikan bahwa perjuangan mereka tidak sia-sia," ucap Ganjar.


Kerasnya perjuangan para pahlawan terdahulu harus dijadikan motivasi anak bangsa untuk terus bergerak menciptakan kemakmuran. Apapu pekerjaannya, lakukan sebaik mungkin.


Generasi muda dituntut untuk menjaga kesatuan dan persatuan, selain itu mereka dituntut menjadikan bangsa berdikari terhadap politik pangan, air, dan energi.


"Supaya tidak dikenang sebagai generasi durhaka, maka kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan dan tanggung jawab. Sebab kita tidak ingin, jadi negara yang biasa-biasa saja," tutup Ganjar. 

=