Notification

×

Iklan

Iklan

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA Melaksanakan Kegiatan PLP 1 di SMA Tulus Bhakti Bekasi

10 Oktober 2021 | Minggu, Oktober 10, 2021 WIB | Last Updated 2021-10-10T15:27:34Z


Serambiupdate.com Saat ini Indonesia sedang mengalami pandemic  covid 19, yang di mana berdampak pada banyak sektor,  diantaranya pada sektor pendidikan. Dampak dari pandemi ini, sekolah pun terpaksa harus ditutup sehingga kegiatan belajar mengajar dan kegiatan-kegiatan sekolah tidak dapat dilaksanakan secara luring, tetapi dilaksanakan secara daring. Dengan kondisi seperti ini tidak menutup kemungkinan untuk tidak dapat melakukan kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa-siswi dan guru tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar di tempat masing-masing melalui teknologi berbasis internet dan menggunakan media pembelajaran yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. Sehingga pihak sekolah maupun pemerintah berharap meskipun disaat pandemic ini kegiatan-kegiatan tetap berjalan, meskipun melalui daring. 


Kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan atau PLP adalah proses kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa sarjana pendidikan yang dilakukan untuk mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan pendidikan. Tujuannya yaitu membangun landasan jati diri sebagai seorang calon pendidik.


Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA telah melaksanakan kegiatan PLP 1 pada tanggal 1 Oktober 2021, di SMA Tulus Bhakti Bekasi yang berada di Jl. Swatantra II No. 7 RT 006/04 Jatiasih, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi Jawa Barat. Yang dimana kegiatan tersebut dilaksanakan secara luring maupun daring.  Kegiatan PLP 1 dibimbing oleh dosen pembimbing sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan. Dra. Rina Sukmara, M.Pd selaku dosen pembimbing dan diketuai oleh M Farij Faisal Syam, serta dengan kelima anggotanya yaitu Tasya Agustina Sofyan, Salsa Billah, Dieni Islamiyati, Fitri Dian Dari dan Aulia Nindyasari.


Kegiatan apa saja yang dibahas pada PLP 1

Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dilakukan dengan kepala sekolah dan guru pamong di SMA Tulus Bhakti Bekasi pada kegiatan PLP 1, kami mendapatkan berbagai macam informasi, seperti karateristik umum peserta didik, kegiatan positif yang dilakukan disekolah, bagaimana kegiatan KBM, dan kendala selama KBM. SMA Tulus Bhakti Bekasi mengadakan kegiatan positif berupa tadarus bersama tiap sebelum KBM dan mengadakan Sholat Dhuha bersama setiap hari jum’at. Para siswa mengikuti kegiatan ini dengan baik, kegiatan ini pun mendapatkan respon positif dari wali murid. Selain dua tradisi ini, SMA Tulus Bhakti Bekasi juga mengadakan kegiatan ekstrakulikuler untuk mengembangkan bakat dan minat siswa, diantaranya sebagai berikut : Badminton, Pramuka, Japanese Club, Rohis, Futsal, PMR, Basket, Tari, Paskibra, dan Tari saman.


Dikutip dari guru pamong “Pembelajaran secara Luring atau PTMT,  kita menggunakan metode HIBRID LEARNING,  artinya guru memberikan materi sebagian langsung bertatap muka dengan siswa,  sebagian lagi siswa belajar daring di rumah dengan sistem live streaming,  sehubungan PTMT ini siswa hanya boleh mengikuti pelajaran 50% saja,  dari keseluruhan siswa. Sebagian lagi Daring di rmh masing-masing. Proses penilaian dilakukan 2 metode,  jika siswa yang PTMT tugas langsung dinilai di kelas,  yang Daring siswa share tugasnya melalui WhatsApp atau GCR,  penilaian pun seperti itu.”.


Sedangkan kendala yang dihadapi saat pembelajaran luring saat ini adalah, perizinan dari orang tua, karena dibatasi hampir dalam berbagai aspek, siswa tidak bisa semuanya hadir ke sekolah, waktu yang terbatas pun membuat interaksi dan materi yang diberikan kepada siswa kurang efektif. Sedangkan masalah saat daring adalah kuota siswa saat belajar daring, kurang pahamnya siswa terhadap materi yang diberikan, interaksi yang kurang, kehadiran dan pengumpulan tugas yang tidak sesuai.


Motivasi yang diberikan guru saat pembelajaran daring yaitu dengan cara tidak memberikan siswa terlalu banyak tugas, penilaian kepada siswa lebih ditekankan kepada nilai kasih sayang agar siswa tetap semangat belajar tanpa merasa terbebani atau stress dengan tugas sekolah. Tidak lupa dengan pendekatan secara spiritual, ditekankan pada pembicaraan secara empat mata dengan siswa atau orang tua siswa jika siswa terlihat tertekan.


Sedangkan untuk motivasi saat pembelajaran Luring guru bisa melakukan canda gurau dengan siswa selama KBM berlangsung, tidak memberikan tugas terlalu banyak, memberikan nasihat nasihat yang menuju pada perbaikan akhlak dan disiplin selama di sekolah maupun luar sekolah. Guru juga bisa memberikan materi refreshing atau bahkan game untuk siswa. 


Dikutip dari Dosen Pembimbing kami, hal positif yang diharapkan bisa diambil setelah melaksanakan kegiatan PLP 1 ini adalah "Setelah melaksanakan PLP 1 mahasiswa diharapkan bisa mengamati kultur sekolah secara langsung. Bisa membangun kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian dan sosial. Bisa lebih memahami karakteristik  peserta didik. Juga bisa langsung mengamati  proses pembelajaran di kelas, dan bisa merefleksi 

hasil pengamatan proses pembelajaran"

=