Notification

×

Iklan

Iklan

Kematian Anjing Canon

31 Oktober 2021 | Minggu, Oktober 31, 2021 WIB | Last Updated 2021-10-31T06:51:57Z


Lasmaria Simanjuntak

Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat FIKES Uhamka


Berawal dari postingan akun instagram “@rosayeoh” di tanggal 22 Oktober 2021 yang merupakan adik kandung pemilik “Kimo Resort” di Pulau Panjang, Desa Pulau Baguk, Kecamatan Pulau banyak, Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh, yang mengunggah vidio di akun instagram pribadinya, vidio anjing yang bernama canon yang disiksa oleh oknum Satpol PP. Menurut masyarakat disana Canon adalah seekor anjing yang cukup ramah, namun secara tiba-tiba dirampas kebebasan dan kehidupannya oleh Satuan Polisi Pamong Praja Aceh Singkil, dimasukkan kedalam keranjang sempit yang dililit lakban selanjutnya dibungkus kedalam karung terpal dan diikat, lalu dibawa menyebrang dari Pulau Panjang ke Singkil. Lalu saat tiba di Singkil dan dikeluarkan dari keranjang ternyata Canon sudah mati.


Banyak warganet yang menyikapi perihal tersebut, dan menuntut agar oknum Satpol PP tersebut segara dibawa ke jalur hukum. Tetapi menurut fakta yang tertulis pada berita Surya.co.id, yaitu Satpol PP tersebut tidak menganiaya anjing Canon, malah sebaliknya mereka memberikan minum kepada Canon. Sebelum Canon dibawa paksa oleh Satpol PP, ternyata Kades di sana sudah memperingatkan kepada si pemilik anjing untuk menjaga dan tidak dibiarkan berkeliaran bebas karena dapat menganggu wisatawan di sana. Dan menurut warga di sana Satpol PP tersebut memasukan Canon ke dalam keranjang lalu melakbannya, dan setelah diselidiki ternyata bukan Satpol PP lah yang melakbannya melainkan penjaga resor itu sendiri.


Lalu apakah akibat dari kematian Canon adalah efek stress yang dialaminya? Sama seperti kisah Hachiko si anjing setia, yang mengalami stress akibat menunggu tuannya yang tak kunjung datang. Dan saya sendiri yang memelihara anjing tentu pernah melihat anjing saya stress, terlihat dari perubahan sikapnya yang menjadi pendiam hingga tidak mau makan atau hanya ingin berbaring saja.


Kalaupun Canon benar mati karena stress, berarti stress yang dialami Canon sangat luar biasa, atau mungkin jangan-jangan Canon juga sulit bernafas dan bergerak? Kalaupun memang tidak ada penyiksaan seperti dipukul ataupun terkena benda tajam, apalagi diracun, tetap penyebab kematian Canon adalah hal yang tak biasa mengingat Canon tidak sedang dalam keadaan sakit.


Dan menurut saya sendiri dalam penangkatan Canon ini sangat disayangkan, karena seharusnya Satpol PP atau Kades di sana bisa bekerja sama dengan instansi terkait penanganan hewan atau bisa memanggil pemadam kebakaran saja yang sudah jelas juga bekerja berdampingan dengan kasus penanganan hewan. Dan melalui kasus kematian Canon ini semoga bisa menjadi pelajaran bagi seluruh masyarakat Indonesia baik untuk semua yang memelihara anjing maupun yang tidak. Dan bila kita ingin memelihara seekor peliharaan, maka rawatlah dengan baik dan benar jangan sampai dapat mengganggu warga di sekitarnya. Dan untuk warganya janganlah terlalu sarkas atau bertindak semaunya kepada semua hewan peliharaan atau hewan lainnya khususnya anjing yang merupakan hewan haram bagi umat Islam.

=