Notification

×

Iklan

Iklan

Mengenal Pendidikan Islam pada masa Nabi Muhammad SAW

30 September 2021 | Kamis, September 30, 2021 WIB | Last Updated 2021-09-30T11:33:53Z



Karya Revina Herdian

Mahasiswa S1 Pendidikan B.Indonesia FKIP Uhamka

Sistem Pendidikan pada masa Nabi Muhammad

Terdapat tiga tahapan dalam sistem pendidikan pada masa Nabi Muhammad SAW :

1. Rahasia dan Perorangan :

Sejak dipilihnya Rasullulah sebagai Nabi Muhammad SAW oleh Allah, turunlah beberapa wahyu dan dengan adanya wahyu yang diturunkan, Nabi Muhammad mulai untuk berdakwah. Awalnya, dilakukan dengan cara bersembunyi dikarenakan kondidsi sosiopolitik yang belum stabil dan berjalan dengan baik. Dimulai dari diriya sendiri lalu keluarga dekatnya, istirnya Khadija untuk menerima petunjuk – petunjuk Allah dan beriman, selanjutnya diikut oleh anak angkatnya Ali bin Abi Thalib dan Zain bin Haritsah, diikuti sahabat karibnya Abu Bakar Siddiq. 

2. Terang – Terangan :

Dakwah secara sembunyi – sembunyi terjadi selama tiga tahun berturut – turut, sampai datanglah wahyu berikutnya yang mengharuskan Nabi Muhammad berdakwah secara terang – terangan. Nabi Muhammad mengumpulkan keluarga dan kerabatnya di Bukit Safa, menyerukan jika azab yang keras akan daatang dikemudian hari. Kemudian Nabi Muhammad SAW berdakwah secara terang – terangan kepada masyarkat umum yang meliputi kaum bangsawan, hamba sahaya, dan kerajaan – kerajaan lain. Ia dengan gigihnya dan pantang menyerah untuk menyebar luaskan dakwah, lama – kelamaan pengikut Nabi Muhammad SAW pun bertambah dan kebanyakkan perempuan, budak, dan orang yang tidak punya. Namun, terdapat beberapa kesulitan saat Nabi Muhammad SAW berdakwah secara terang – terangan seperti banyaknya ketiduksukaan dari banyak orang jika penngikut Nabi Muhammad SAW bertambah setiap harinya dan diyakini akan banyak Kaum Quraisy yang masuk ke agama Islam. 

3. Secara Umum

Dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW untuk keluarga, para kerabatnya belum maksimal sesuai apa yang Ia harapkan. Lalu, Beliau beralih menjadi kepada masyarakat umum secara keseluruhan agar lebih meluas. Para kerabat-pun ikut membantu Nabi Muhammad SAW dalam menyerukan dakwah ini, awalnya tidak banyak yang menerima hanya sekelompok jamaah Haji dari Yastrib, Kabilah Khazraj dari sinilah Islam menjalar dari keluar Mekkah. Berkat para sahabat yang membantu untuk berdakwah ajaran Islam, seluruh penduduk Yastrib masuk dalam Islam kecuali orang - orang Yahudi.

Sistem dan Lembaga Pendidikan pada zaman Rasulullah 

Sistem dan lembaga pendidikan pada zaman Rasulullah dibagi menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah dan Madinah. 


1. Rumah  Arqam Ibn Arqam

Rumah Arqam Ibn Arqam adalah tempat berkumpulnya para kerabat Nabi Muhammad SAW dan menjadi tempat para kaum muslimin untuk belajar hukum – hukum dan dasar – dasar Islam. 


2. Kuttab 

Kuttab adalah pendidikan formal yang dilakukan pada masa itu, ada yang mengatakan jika sebelum Rasulullah sudah ada Kuttab tapi kurang diminati karena kebudayaan  mereka bukanlah belajar namun berdagang. Kurikulum yang ada di Kuttab berbeda jauh dengan yang ada di Darul Arqam yang mengenai dasar – dasar dan hukum – hukum Islam. Hanya sebatas belajar menulis dan membaca untuk anak pada masa itu. Pada saat itu Kaum Quraisy yang bisa menulis dan membaca hanya 5 orang perempuan dan 17 laki – laki. Kuttab biasanya berlangsung di rumah – rumah guru atau di pekarangan sekitar masjid, materinya adalah puisi atau pepatah – pepatah arab yang mengandung moral yang baik. 

Lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan pada masa Rasulullah periode Madinah sebagai berikut  :

1. Masjid, sebagai pusat berkegiatannya umat Islam. Berikut fungsinya : 

a. Sebagai tempat ibadah, sholat lima waktu, sholat jum’at, sholat tarawih, sholat eid dan sholat adha.

b. Sebagai tempat pembinaan Aqidah, Nabi Muhammad SAW terbiasa membuat halaqoh ta’lim dalam rangka membina aqidah para sahabat.

c. Untuk para sahabat berkumpul dan menjalin ukhuwah Islamiyah.


2. Suffah, tempat yang telah disediakan Rasulullah untuk kaum Muhajirin yang tidak memiliki rumah dan tempat orang yang ingin masuk agama Islam. Ubaid Ibn Shamit sebagai guru Suffah, ada juga Abu Hurairah yang ditunjuk oleh Rasulullah sebagaai penanggung jawab ahlu Suffah yang berjumlah relative 60 – 80. Suffah adalah tempat yang paling sering dikunjungi oleh Rasulullah, berikut alasannya :

- Diantara banyaknya sahabat Rasulullah, Ahlu Suffah adalah sahabat – sahabat yang tidak mengejar dunia melainkan mencari ketenangan.

- Yang berada disana kebanyakan orang yang kurang mampu walau ada yang kaya juga.

- Menghafal Al – Qur’an adalah salah satu kegiatan Ahlu Suffah.

3. Kuttab, dikarenakan yang memeluk agama Islam itu buta huruf dan tidak dapat membaca, Kuttab memiliki lebih banyak perhatian serius dari Rasulullah. Kuttab memiliki manfaat mengajarkan baca dan tulis. Adapun pengunaan Al – Qur’an jadi teks dalam Kutab bru terjadi kemudian, saat jumlah kaum Muslimin yang menguasai Al – Qur’an telah banyak terutam kekhalifahan Ustman bin Affan. Pada masa awal itu kebanyakan guru Kuttab adalah non-muslim, karena umat Islam pada saat itu yng bisa membaca dan menulis jumlahnya sangat minim.


=