Notification

×

Iklan

Iklan

AL-MATIN Ramadan Bersama Asmaulhusna

18 Maret 2024 | Senin, Maret 18, 2024 WIB | Last Updated 2024-03-18T21:14:23Z
Oleh: izzarohman
Manusia lemah. Ia butuh aneka rupa asupan. Ia tidak berdaya melakukan banyak hal. Ia tidak kuasa mengendalikan kenyataan. Yang ia harapkan, tak mudah ia wujudkan. Yang tak ia inginkan, tak mudah ia cegah. Yang tak ia sukai, tak mudah ia ubah. Manusia membutuhkan Tuhan yang kuasa untuk memberi rezeki semua manusia, Tuhan yang memiliki kekuatan melakukan segala sesuatu sesuai kehendak-Nya, yang juga kuasa mengabulkan doa dan harapan hamba-Nya. 

Manusia diingatkan bahwa Allah adalah al-Matin di satu ayat al-Qur’an: innallaha huwar-razzaqu dzul-quwwatil-matin. Sungguh Dia adalah Yang Maha Pemberi rezeki, Pemilik kekuatan, lagi Mahakokoh. Cek surah adz-Dzariyat ayat 58.

Allah Mahakokoh. Dia tidak perlu asupan, bantuan, atau dukungan dari selain-Nya. Ibadah hamba bukanlah sesuatu untuk menguatkan-Nya. Dia tidak diberi rezeki dan tidak perlu rezeki. Justru Dialah yang memberi rezeki semua selain-Nya. Memberi rezeki semua makhluk sama sekali tidak memberatkan bagi Allah.

Allah Mahakuat. Dia memiliki puncak kekuatan dan kekuasaan. Tidak ada yang melampaui, menyamai, atau bahkan menandingi kekuatan dan kekuasaan Allah. Kekuatan-Nya tidak terbandingkan. Dia mampu melakukan apa saja yang Dia kehendaki.

Allah Mahaperkasa. Dia kokoh dan kuat selamanya. Kemampuan-Nya tidak pernah sedikit pun berkurang, tidak pernah sedikit pun melemah. Kekuatan-Nya tidak tergoyahkan. Mutlak dan sempurna.

Hamba al-Matin tumbuh menjadi pribadi yang rendah hati, berjuang tak mengenal lelah, dan tidak mudah putus asa. Ia tidak merisaukan masalah rezeki. Yang dicemaskannya adalah kesetiaannya dalam ketaatan kepada Allah.

“Ya Allah al-Matin, berilah kami kekuatan untuk menegakkan penghambaan. Berilah kami kemampuan untuk menebar kebaikan. Berilah kami kesanggupan untuk menyingkirkan kezaliman.”
=