Program beasiswa ini telah meluncurkan tahap keduanya
kepada 20 santri Pondok Pesantren Al-Jauharen, Kota Seberang, Jambi. Saidah
Sakwan selaku pimpinan BAZNAS Bidang Pendistribusian
dan Pendayagunaan mengatakan bahwa pihak BAZNAS amat sangat menaruh perhatian
besar kepada pendidikan anak mustahik. Program beasiswa tersebut merupakan bantuan untuk
siswa guna mempersiapkan diri untuk berkompetisi masuk ke Perguruan Tinggi
Negeri (PTN), dan salah satu keunggulannya yakni paket bimbingan belajar. Program
beasiswa ini menjadi bentuk komitmen yang direalisasikan oleh BAZNAS guna
mempertanggungjawabkan dana muzaki untuk pendidikan anak mustahik.
Dalam penyerahan beasiswa tersebut, Saidah berharap
bahwa bantuan ini dapat dimaksimalkan dengan sebaik-baiknya oleh para penerima
beasiswa yang diselingi dengan penyampaian materi terkait “Pengembangan Pola
Komunikasi dan Edukasi (KIE) sebagai Sarana Mencegah dan Menanggulangi
Kekerasan Seksual”.
Ia beranggapan bahwa problematika utama pada kekerasan
disebabkan dari pola relasi kuasa, di mana seseorang memanfaatkan posisinya
untuk menunjukkan kekuasaannya. Ia pun menuturkan bahwa poin utama yang seharusnya dibenahi dalam
institusi seperti pesantren adalah pola relasi. Menurutnya, aksi nyata relasi
yang baik adalah membangun relasi yang adil dan setara. Maka dari itu, BAZNAS
sangat memedulikan serta memerhatikan kualitas pendidikan para santri dan
berharap bahwa para santri tidak mentoleransi kekerasan dalam bentuk apa pun.
Saidah berkata bahwa karakter untuk menjadi orang yang baik serta toleran itu
penting guna melahirkan generasi penerus bangsa yang maju dan berkualitas.
(Muti'ah NA/Dyl)