Notification

×

Iklan

Iklan

Uji coba Teknologi Deteksi Sumber Panas Bumi dilakukan UGM Agar Lebih Akurat

08 Maret 2023 | Rabu, Maret 08, 2023 WIB | Last Updated 2023-03-08T01:53:36Z


Serambiupdate.com - Tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) sedang mengembangkan teknologi yang dapat mendeteksi semburan panas bumi secara lebih akurat. Teknologi baru ini diuji untuk pertama kalinya di lapangan panas bumi, Ciwidey, Jawa Barat bekerja sama dengan PT Geo Dipa Energi sebagai penyedia situs dan tim ahli dari Geo Flow Imaging Ltd Selandia Baru.


Dekan FMIPA UGM Kuwat Triyana mengatakan tujuan kerjasama ini adalah untuk mendukung kegiatan penelitian sumber energi panas bumi. Dikatakannya, pendeteksian tersebut menggunakan sistem yang dikembangkan oleh tim ahli UGM yang bekerja sama dengan tim dari Selandia Baru.


“Tim UGM Selandia Baru dan para ahli dari Amerika dan Inggris telah mengembangkan teknologi baru. Konsep baru ini mampu memetakan lokasi sumur panas bumi secara lebih detail dan presisi," kata Kuwat.


Salah seorang peneliti, Wiwit Suryanto mengungkapkan, teknologi yang dikembangkan itu bernama Geo Flow Imaging. Teknik ini menggunakan sumber minyak tanah untuk menghasilkan energi dengan kecepatan tinggi, namun masih di bawah kecepatan suara, merambat melalui medium bumi dan terekam oleh ratusan susunan seismometer di permukaan.


“Kami menempatkan propelan di bawah tanah dan sinyalnya terekam di permukaan. Seperti x-ray, propelan menciptakan getaran yang meningkatkan akurasi sebelum pengeboran," ujarnya. Wiwit mengatakan, jika percobaan tersebut berhasil dan terbukti efektif dalam menentukan titik pengeboran panas bumi yang lebih akurat, teknologi ini dapat diadopsi dalam model pengeboran eksplorasi panas bumi di seluruh dunia.


“Kalau sudah terbukti, bisa digunakan untuk penelitian geothermal di seluruh dunia dan ini baru pertama kali kami lakukan. Di New Zealand, konsepnya sudah lengkap, teori bahkan model dan simulasi sudah dilakukan, tapi” tidak uji lapangan belum dilakukan,” katanya.


Wiwit mengatakan, mencoba teknik baru pengeboran sumber panas bumi ini masih terancam gagal. Namun, itu telah membuktikan dirinya dari konsep hingga pemodelan. Dia yakin uji lapangan akan berhasil.


“Kalau ini berhasil, peneliti tidak perlu lagi mengebor banyak titik karena sudah tahu titik mana yang lebih akurat,” jelasnya.


Graeme Saunders, Managing Director Geo Flow Imaging, Ltd, menyambut baik keikutsertaan tim peneliti UGM dalam uji lapangan teknologi baru ini. Ia berharap UGM menjadi kampus unggulan untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penelitian energi panas bumi.


“Saya berharap Indonesia nantinya bisa menjadi negara terdepan dalam pengembangan energi panas bumi, dan FMIPA UGM memberikan kontribusi yang besar,” ujarnya. Sementara itu, Yudistian Yunis, Direktur Pengembangan Bisnis dan Riset PT Geo Dipa mengatakan, pihaknya membuka peluang bagi para peneliti untuk melakukan riset sistem riset energi panas bumi.


“Ke depannya, kami ingin melihat lebih banyak lagi peneliti dan mahasiswa yang melakukan penelitian tentang pertanyaan panas bumi yang menjadi perhatian kami, dan kami terbuka untuk menyediakan data sebanyak mungkin untuk kepentingan akademik,” katanya.


(Ika Rahmawati/SAN)


=