"Dunia pendidikan, khususnya UNJ,
sudah seyogyanya mampu mentransformasikan keunggulannya untuk dapat diterapkan
di masyarakat, menyelesaikan segala problem sosial dan
pembangunan nasional. Apalagi mengingat tahun depan, dunia diprediksi akan
mengalami resesi," ujar Wiranto. Bogor, Rabu (9/11).
Wiranto yang hadir sebagai Ketua Dewan
Penyantun UNJ mendapatkan kesempatan untuk melakukan orasi ilmiah bertajuk
“Peran Cendekiawan Membangun Optimisme Dalam Menghadapi Masa Depan yang Semakin
Sulit Diprediksi”. Dirinya hadir bersama dengan tamu undangan lainnya dalam
wisuda luring pertama UNJ di Sentul International Conference Center (SICC),
Bogor, Jawa Barat.
Dalam wisuda kali ini, UNJ mewisuda 2.665
lulusan yang berasal dari program D3, S1, S2, hingga S3. Setelah dua tahun
menyelenggarakan wisuda secara virtual, pada semester 116 tahun akademik
2021/2022 UNJ menyelenggarakan wisuda secara luring.
Dalam pidatonya, Rektor UNJ Komarudin
mengatakan kepada para wisudawan, tugas pendidikan
sesungguhnya adalah membangun keteladanan dan kebijaksanaan, di samping
keunggulan intelektualitas. Selanjutnya membangun kesadaran kritis untuk
membebaskan diri, masyarakat, bangsa, negara, dan dunia dari ketidak berdayaan,
dari segara problem pembangunan.
"Untuk itulah, seorang sarjana harus
hadir dan merefleksikan ilmunya untuk kebermanfaatan orang banyak,
kebermanfaatan pada bangsa dan negara," tuturnya.
Pada akhir pidato, Komarudin mengucapkan
selamat kepada para wisudawan atas kelulusan dan penyelesaian studi di kampus UNJ. "Semoga saudara sekalian
dapat berkiprah dan berkontribusi bagi pembangunan nasional, baik di lingkungan
masyarakat, bangsa, negara, bahkan dunia. Utamanya, dalam rangka mendorong
peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
DYL_RPH