Notification

×

Iklan

Iklan

Media Sosial Beri Motivasi Belajarkah?

20 Juli 2022 | Rabu, Juli 20, 2022 WIB | Last Updated 2022-07-20T05:08:00Z


Oleh : Bella Shintia (1901025222)

Mahasiswa FKIP Uhamka


Kemajuan zaman yang selalu diiringi perkembangan teknologi yang sudah semakin canggih, hampir setiap kegiatan manusia yang selalu ingin serba cepat, otomatis, praktis dan efisien dengan alasan menghargai waktu. Media sosial saat ini telah menjadi trend dalam komunikasi pemasaran. Tidak dapat dipungkiri hal tersebut memberikan dampak langsung maupun tidak langsung baik dampak positif dan negatif. Beberapa contoh media sosial yang sedang berkembang saat ini yaitu Instagram, Twitter, Line, Facebook, Youtube, dan lain-lain. Sehingga adanya media sosial membawa pengaruh dalam dunia Pendidikan. Dampak buruk yang mungkin terjadi yaitu dengan menurunnya motivasi belajar siswa. 

Media sosial merupakan suatu platform digital yang menyediakan fasilitas untuk melakukan aktivitas sosial bagi setiap penggunanya. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di media sosial, misalnya yaitu melalukan komunikasi atau interaksi hingga memberikan informasi atau konten berupa tulisan, foto dan video. Media sosial memiliki peminat yang banyak bahkan usia dibawah umur tanpa terkecuali yaitu pelajar. Sebagian besar pelajar menggunakan media sosial sebagai alat berkomunikasi namun tidak jarang komunikasi yang dilakukan untuk hal-hal yang tidak penting bahkan terjerumus ke arah yang negatif.  


Motivasi adalah hasrat atau dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Menurut John W Santrock, motivasi merupakan proses memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama. Sehingga semakin tinggi motivasi belajar seseorang semakin besar pula hasil belajar yang didapatkan dan sebaliknya semakin rendah motivasi belajar seseorang semakin kecil hasil belajar yang didapatkan.

Dengan menghabiskan waktu hanya dengan aktif menggunakan media sosial dapat mengurangi waktu belajar bahkan menghilangkan waktu belajar. Seharusnya penggunaan media sosial dapat dimanfaatkan terhadap hal-hal yang sebaik mungkin, tetapi bukan berarti tidak diperbolehkan menggunakannya. Kewajiban sebagai siswa yaitu belajar, jadikanlah media sosial sebagai selingan di waktu senggang bukan menjadi prioritas. Sehingga antara belajar dan penggunaan media sosial dapat seimbang. 


=