Notification

×

Iklan

Iklan

Akuntansi Sektor Publik

22 Juli 2022 | Jumat, Juli 22, 2022 WIB | Last Updated 2022-07-22T02:46:00Z

  


Oleh : Muhammad Fadli

Mahasiswa FEB Uhamka

 

Akuntansi sektor publik didiskusikan dan diperdebatkan secara mendalam baru muncul belakangan Ini. Keleluasan pembahasan bidang akuntansi sebagai satu sisi lain dari akuntansi mulai dirasa penting dalam pengajaran akuntansi di perguruan tinggi. Sebelumnya pembahasan akuntansi sektor publik ini dipersempit dan lebih dikenal  sebagai akuntansi pemerintahan. Hal ini dapat dimaklumi karena orientasi pendidikan akuntansi Indonesia lebih berkiblat ke Amerika Serikat yang tidak mengenal akuntansi  sektor publik. Akuntansi sektor publik dibatasi ruang  geraknya di sektor pemerintahan. Jadi akuntansi di pemerintahan Amerika Serikat lebih dikenal dengan akuntansi pemerintahan. Kondisi Indonesia tentunya berbeda dengan negara-negara lain.

Peranan akuntansi telah bergeser ternyata tidak membuat akuntansi sebagai mekanisme pertanggungjawaban. Perubahan politik dan krisis ekonomi telah menyebabkan munculnya kesadaran baru di kalangan masyarakat Indonesia. Fungsi akuntansi saat ini, diharapkan menjadi turunan dari perkembangan tuntutan masyarakat terhadap bidang akuntansi untuk memajukan sektor publik. Akuntansi di masa awal reformasi telah menghadapi “kehinaan” yang secara eksplisit terbukti dengan ditunjuknya akuntan asing untuk melakukan due dilligence dalam berbagai sektor publik dan kasus-kasus skandal. Terlepas dari alasan untuk membangkitkan kepercayaan asing terhadap perekonomian kita, fakta itu menunjukkan rendahnya kredibilitas akuntan kita termasuk di dalamnya akuntan sektor publik di mata dunia internasional. Akibatnya, Praktik kejujuran akuntan harus ditingkatkan.

Interpretasi akuntansi sebagai uang, Ternyata membawa kelemahan utama bidang ini. Perubahan nilai nominal uang antar waktu dan antar mata uang negara yang berbeda menyebabkan interpretasi peran akuntansi tergantung pada karakter pasar. Dengan kata lain, akuntansi sangat tergantung pada waktu dan tempat. Oleh sebab itu, perbandingan akuntansi antar organisasi menjadi lebih sulit, terutama terkait dengan sifat kontingensi. Atau, dengan kata lain, akuntansi dipergunakan sebagai landasan penilaian atau pengambilan keputusan di dalam organisasi. Jadi, karakter konsisten dan entitas perlu dikembangkan dalam berbagai aktivitas pengambilan keputusan. Konsekuensi dari kondisi-kondisi khusus adalah timbulnya pertanyaan terhadap filosofi akuntansi itu sendiri.

 

=