Notification

×

Iklan

Iklan

Protokol Kesehatan

24 Maret 2022 | Kamis, Maret 24, 2022 WIB | Last Updated 2022-03-24T02:07:00Z


Oleh : Silviana

Mahasiswa Uhamka


Wabah Corona Virus COVID-19 semakin menghawatirkan. Corona Virus merupakan virus yang dapat menyebabkan gejala ringan sampai berat. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, bahkan kematian. Kesadaran masyarakat terhadap COVID-19 ini sangatlah minim, banyak yang menganggap COVID-19 tidak terlalu menyeramkan. Dengan demikian, perlu dilakukan upaya peningkatan kesadaran masyarakat tentang pencegahan penularan COVID-19 untuk mencegah penyebaran wabah yang semakin luas, maka diperlukan bukan hanya pemerintah saja yang harus bergerak untuk menghadapi pandemi wabah COVID-19 ini, tetapi juga berbagai lapisan masyarakat sipil harus mengambil peran juga.

Masih kurangnya kesadaran masyarakat mematuhi protokoler kesehatan menjadi salah satu penyebab sulitnya memutus rantai penularan Covid-19 di Negara kita. Sikap kurang peduli sebagian warga masyarakat mematuhi protokol kesehatan, khususnya 3M (Memakai masker, Mencucui tangan pakai sabun dengan air mengalir dan Menjaga jarak) membuat angka kasus Covid-19 di Negara kita terus meningkat.

Masyarakat sendiri awalnya juga menganggap remeh virus ini. Mereka menganggap bahwa Indonesia akan aman-aman saja. Himbauan-himbauan yang diberikan oleh pemerintah juga dianggap angina lalu. Mereka lebih percaya terhadap berita-berita yang di share melalui media sosial, dan mereka dengan mudahnya ikut menyebar luaskannya tanpa proses verifikasi kebenaran dari berita tersebut. Mendadak semua menjadi dokter, semua menganggap setiap berita yang dibaca adalah berita yang valid. Akibatnya, mereka sangat percaya diri bahwa mereka tidak akan tertular oleh virus tersebut.

Kepala Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) selaku Ketua Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 Indonesia, Letjen TNI Doni Monardo pada pertemuan virtual (zooming) Feloowship (kebersamaan) Jurnalisme Perubahan Perilaku (FJPP) baru-baru ini mengatakan, berdasarkan penelitian atau survey yang dilakukan Biro Pusat Statistik (BPS) Pusat medio 7-14 September 2020, sekitar 44 juta jiwa penduduk Indonesia tidak percaya Covid-19 dan tidak yakin dirinya bisa tertular Covid-19. Jumlah penduduk Indomesia yang tidak percaya Covid-19 tersebut mencapai 16% dari sekitar 268 juta jiwa penduduk Indonesia saat ini.

Dikatakan, sikap apatis tentang bahaya Covid-19 tersebut membuat orang enggan mematuhi protocol kesehatan Covid-19. Ketidak-pedulian warga masyarakat terhadap 3 M dan melakukan isolasi mandiri membuat potensi penularan Covid-19 di masyarakat akan tetap tinggi seperti terjadi di beberapa Negara.

Sosial distancing yang digaungkan pemerintah juga tidak dianggap. Banyak masyarakat masih berkumpul dengan mengabaikan protocol kesehatan. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah orang yang terpapar covid-19 semakin hari semakin banyak. Akan tetapi, masyarakat masih belum sadar terhadap bahaya virus ini. Sebenarnya pemerintah juga sudah melakukan banyak upaya untuk menekan penyebaran virus ini. Seperti sosial distancing, psbb, dan new normal. Berdasarkan informasi yang dimiliki oleh Kementrian Kesehatan dan Gugus Tugas percepatan penanganan covid-19 protokol kesehatan yang wajib ditaati masyarakat, pertama yang paling penting adalah menjaga kebersihan tangan, tangan adalah media penyebaran virus paling utama, bersihkan tangan dengan menggunakan cairan pencuci tangan atau hand sanitizer meskipun tangan tidak terlihat kotor, jika tangan kotor bersihkan dengan menggunakan sabun. Biasakan mencuci tangan setelah dari ligkungan luar atau memegang sesuatu. Tangan kita bisa saja terdapat virus yang diperoleh dari aktivitas yang kita lakukan di luar rumah. Jika tangan tidak bersih dan kemudian menyentuh wajah maka virus dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh.

Jadi, kita sebagai masyarakat saling menjaga dan mematuhi protocol kesehatan agar terhindar dari penularan covid-19. Dan jangan sekali kita menganggap covid-19 itu tidak ada. Apapun yang dilakukan seperti lockdown, sosial distancing, atau yang lainnya, jika masyarakat tidak disiplin dan punya kesadaran tinggi itu tidak akan pernah berhasil. Dan pemerintah daerah harus memiliki strategi yang tegas agar himbauan-himbauan yang dikeluarkan dapat ditaati oleh masyarakat setempat. Jika masyarakat disiplin, memiliki kesadaran tinggi, mau melindungi sesame, sosial distancing mampu untuk menahan penularan covid-19 dan semoga masyarakat segera sadar pandemic ini akan segera berakhir, sehingga kita bisa hidup normal seperti sedia kala.


=