Notification

×

Iklan

Iklan

Siapa Bilang Bisnis harus Diperlukan Modal Besar, Modal Rp 0 Bisa

12 Desember 2021 | Minggu, Desember 12, 2021 WIB | Last Updated 2021-12-12T03:08:00Z



 Oleh : Alvio Fadhill Ramdhani

Mahasiswa FEB Uhamka


Di era digitalisasi sekarang ini, berbagai aktivitas dan informasi dapat dengan 

mudah dilakukan dan didapatkan melalui internet. Hal ini tentunya akan mempermudah 

masyarakat dalam memulai, menjalankan, dan mengembangkan kegiatan serta inovasinya 

agar mampu lebih dikenal secara luas. Salah satu manfaat dari perkembangan teknologi 

ini adalah berkembangya platform jual beli melalui internet yang tidak mengharuskan 

masyarakat untuk secara langsung datang ke toko atau biasa dikenal dengan e-commerce.

Berdasarkan data dari We Are Social pada bulan April 2021, Indonesia menempati 

posisi pertama pada penggunaan e-commerce dengan presentase 88,1% dari seluruh 

pengguna internet. Internetworldstats juga mengungkapkan bahwa jumlah pengguna 

internet di Indonesia mencapai 212.354.070. Hal ini berarti bahwa sekitar 187 juta 

pengguna internet melakukan transaksi jual beli melalu platform e-commerce.

Peluang tersebut tentunya dapat diambil oleh masyarakat yang ingin memulai dan 

mengembangkan bisnisnya. Namun, yang seringkali menjadi pertanyaan dalam memulai 

bisnis adalah tentang seberapa banyak modal yang dibutuhkan. Dari berbagai macam 

teknik penjualan, Dropship merupakan suatu sistem penjualan yang tidak memerlukan 

modal (uang) yang cukup besar atau bisa dikatakan sangat minim dibandingkan dengan 

teknik penjualan lainnya. Sebab, dropshipper hanya perlu memasarkan produk yang sudah 

disediakan oleh pemasok kepada pembeli tanpa perlu memiliki stock barang. Barang dagangan serta proses pengiriman juga akan diurus oleh pemasok. Dalam hal ini, seorang 

dropshipper bertugas untuk menerima pesanan juga pembayaran dari pelanggan dan 

meneruskannya kepada pemasok.

Di samping minimnya modal yang diperlukan dalam teknik ini, tentunya juga 

terdapat beberapa kekurangan seperti margin yang rendah, tidak bisa melihat kualitas 

produk secara langsung, juga kesalahan dalam pengiriman barang.

Terlepas dari itu semua, teknik bisnis ini sangatlah cocok bagi mereka yang ingin 

memulai bisnis tetapi ragu karena akan mengalami kerugian yang besar. Sebab, hanya 

bermodalkan internet dan smartphone serta memahami teknik pemasaran yang baik, 

masyarakat dapat memulai bisnisnya dan dapat mengatur waktu penjualannya yang 

sangat fleksibel.

=