Notification

×

Iklan

Iklan

Memahami Berbagai Macam Emosi Melalui Film Animasi

31 Oktober 2021 | Minggu, Oktober 31, 2021 WIB | Last Updated 2021-10-31T06:14:39Z


Putri Aliffina Huwaida Nabilah

Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat FIKES Uhamka


Dikutip dari bintangtrainer.com, Emosi diartikan sebagai reaksi terhadap situasi tertentu yang dilakukan oleh tubuh. Hal yang biasanya memiliki kaitan dengan aktivitas berfikir seseorang, yaitu sifat dan intensitas dari emosi, yang dikarenakan hasil dari persepsi akan situasi yang terjadi. Secara keseluruhan emosi digolongkan dalam dua golongan, yaitu emosi positif dan emosi ngatif. Emosi positif ini seperti perasaan bahagia, gembira, senang, dan cinta. Sedangkan emosi negatif, seperti perasaan takut, sedih, cemas, dan marah.


Emosi yang menggambarkan perasaan sedih, kaget, marah, dan gembira merupakan emosi yang mendekati kesamaan yang lebih universal atau umum. Akan tetapi perasaan emosi, takut, cinta, muak, dan jijik, merupakan emosi yang lebih bersifat khas atau khusus dan hal ini tergantung budaya, pendapat ini dikemukakan oleh Heider (1990).


Berhubungan dengan emosi, saya akan menceritakan tentang sebuah film yang berjudul Inside Out. Film ini adalah sebuah animasi komedi perusahaan Walt Disney Pictures dan Pixar Animation Studios. Menceritakan tentang kehidupan Riley, gadis berusia 11 tahun yang mengalami kegelisahan setelah pindah ke San Francisco mengikuti sang ayah yang pindah kerja. Otomatis Riley harus menyesuaikan diri dengan suasana baru, baik rumah baru, sekolah baru, maupun teman-teman baru.


Diceritakan bahwa ada lima emosi yang hidup di pikiran Riley sejak dia keci. Joy, yang selalu membawa kesenangan dan kegembiraan, Anger si pemarah, Sadness sebagai emosi sedih, Fear yang selalu takut dan khawatir terhadap sesuatu di sekitar Riley, serta Disgust yang membawa perasaan jijik.


Joy, sebagai sosok yang bertindak sebagai emosi yang membawa kesenangan selalu berupaya untuk menjaga kebahagiaan Riley. Ia bahkan bersikap dominan dibanding dengan karakter emosi lainnya dan hal itu pun didukung oleh Fear, Anger, dan Disgust. Hanya saja, ia mengabaikan peran Sadness yang dianggap dapat membawa hari buruk untuk gadis kecil itu.


Pada suatu hari, saat Riley akan memasuki sekolah baru, Sadness secara tidak sengaja menyentuh inti pikiran serta bola-bola kebahagiaan dalam pikiran gadis itu. Hal ini menyebabkan Riley sedih karena mengingat berbagai kenangan indah yang ada di kota lamanya. Sadness pun membuat inti pikiran baru yang sebelumnya selalu berwarna emas atau pertanda bahagia menjadi berwarna biru yang berarti sedih. Joy pun mencoba untuk membuang inti pikiran yang berbentuk bola biru tersebut, sebelum hal itu terhubung ke markas pusat, di mana pulau-pulau kepribadian terbentuk.


Tetapi, akibat ketidaksengajaan, saat Joy melakukan hal itu dan menjauhkan Sadness dari semua inti pikiran yang mengarah ke pusat pembentuk pulau-pulau kepribadian, keduanya justru tersedot dalam pipa penghubung. Membuat Joy dan Sadness masuk ke dalam tabung memori dan terdampar ke labirin, tempat kenangan jangka panjang Riley berada. Tentunya, tanpa Joy yang menjadi pusat kebahagiaan, Riley tak akan bisa bersikap stabil. Pulau-pulau kepribadian yang terbentuk dengan baik dan didominasi oleh kesenangan yang diciptakan oleh Joy si emosi bahagia keberadaannya terancam.


Emosi adalah pesan dari diri kita 

”Tidak apa jika bersedih sesekali” banyak orang yang berkata bahwa kalimat itu lah inti dari film ini. Emosi sedih bukan sebuah emosi yang perlu disingkirkan dan dijauhi, karena sedih memiliki manfaatnya sendiri. Demikian juga emosi yang lainnya, mereka memiliki manfaatnya masing-masing. Emosi sebenarnya pembawa pesan dari diri kita sendiri kepada diri kita, yang gunanya adalah untuk membuat kita bertahan hidup di dunia ini.


Film ini membantu kita untuk mengerti pesan yang disampaikan oleh masing-masing emosi, terutama ketika di bagian awal film ketika Joy memperkenalkan satu per satu emosi di kepala Riley. Fear / takut membuat kita waspada dan melakukan persiapan cukup untuk kita dalam kondisi aman. Disgust / jijik membantu kita untuk menjauhi hal-hal yang dapat meracuni kita secara fisik, sosial dan moral. Anger / marah membantu kita untuk membela diri kita mendapatkan keadilan. Sadness / sedih membantu kita untuk merefleksikan kejadian yang tidak mengenakkan dan membuat kita belajar dari sana.


Hati-hati Ketika Anger memegang kendali hidup kita

Di film, ketika Joy dan Sadness terlempar keluar dari ruang kendali, maka tersisa 3 emosi yang mengendalikan Riley. Dari ketiga emosi tersebut, Anger yang kemudian menjadi pemimpin dan paling sering mengambil kendali. Tetapi ketika akhirnya Anger mulai mengambil alih, kehidupan Riley malah menjadi semakin buruk karena sikap yang ditunjukkan Riley selalu meledak-ledak, kasar dan bermusuhan dengan orang lain.


Hal ini juga berlaku bagi kehidupan kita sehari-hari. Seperti yang dibahas di atas, Anger diperlukan untuk kita mendapatkan keadilan. Tetapi ketika kita membiarkan Anger mengontrol hidup kita terlalu lama, maka Anger akan mulai mengacaukan hidup kita. Karena Anger akan membuat kita senantiasa mengartikan setiap kejadian yang terjadi itu tidak adil kepada kita, kita akan lebih mudah menganggap orang lain mengganggu kita, dan kemudian kita akan memunculkan perlakuan yang tidak menyenangkan. Pada akhirnya, kita akan berkonflik dan dijauhi oleh orang lain.


Kesimpulannya, kecerdasan emosi adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Ketika kita mampu sadar terhadap emosi yang sedang memegang kendali, kita bisa mengontrol emosi kita. Ketika kita mampu mengontrol emosi kita, maka kita bisa mempunyai hubungan interpersonal yang lebih baik dan pada akhirnya akan mampu mendorong karir kita. Tapi ketika kita tidak sadar akan emosi kita sendiri, maka emosi kitalah yang akan mengontrol diri kita. Sehingga pada akhirnya kita akan kehilangan kontrol terhadap hidup kita.

=