Serambiupdate.com Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) menggelar kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan 1 (PLP 1) di SMAN 11 KOTA TANGERANG SELATAN. Kegiatan PLP 1 ini dilaksanakan oleh kelompok yang terdiri dari 5 anggota yaitu Ilham Kurniawan, Muhammad Rifqi Akbar, Irliana Indah Amalia Putri, Racheliana Gani, dan Alya Khansa Syahidah dengan dosen pembimbing lapangan Rizki Dwi Siswanto, M.Pd.
Adapun Kegiatan dari
PLP 1 ini diantaranya yaitu Mahasiswa mengamati kultur sekolah
(karakteristik umum peserta didik), struktur organisasi dan tata kelola di
sekolah, peraturan dan tata tertib sekolah mengamati kegiatan-kegiatan
ceremonial formal di sekolah (misalnya: upacara bendera, rapat briefing),
kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler,
praktik-praktik pembiasaan dan kebiasaan positif disekolah.
PLP 1 kali ini berbeda dengan PLP 1 sebelumnya karena
diadakan di masa Pandemi Covid-19, di mana kegiatan ini ditekankan untuk lebih
memperhatikan protokol kesehatan.
Seiring dengan berjalannya beberapa program pemerintah
guna mencegah penyebaran virus Covid-19 menuai hasil postif. Semenjak
diterapkannya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di awal bulan
Juli 2021 sampai dengan saat ini berhasil mengalami penurunan angka Covid-19
Pulau Jawa dan Bali. Melihat hal ini Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan
mengambil langkah untuk dibukannya proses pembelajran secara tatap muka.
Dalam kegitan PLP 1 kami berkesempatan terjun langsung
ke sekolah untuk mewawancarai wakil kepala sekolah, guru pamong serta siswi atas
nama Setyarto Edi Cahyono S.Pd, Dedi Auron S.Pd, dan Rini Andriani mengingat SMAN
11 Kota Tangerang Selatan sudah melalukan pembelajaran tatap muka. Berdasarkan
hasil wawancara yang telah kami lakukan, kami mendapatkan informasi mengenai
permasalahan selama pembelajaran di masa pandemi berlansung.
Dedi Auron selaku guru pamong untuk mata pelajaran
matematika memaparkan, “Sangat disayangkan, ketika berlangsungnya kegitan
belajar tatap muka secara daring banyak dari siswa/i mengalami berbagai kendala
sinyal mapupun ketebatasan biaya untuk membeli kuota internet, terus terang
saya kasihan dengan ketidaknyamanan selama pembelajran daring berlangsung”.
Selain itu beliau juga merasakan dampak yakni tidak bisa memantau langsung
siswa/i saat mereka belajar dari rumah.
Terhitung dari 6 Sepetember 2021 lalu, SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan sudah melakukan pemebelajaran 50% daring dan 50% luring.
Sistem pembelajaran yang berlaku yakni setengah siswa perkelas melakukan
pembelajran secara luring dan setengahnya lagi melakukan pembelajaran secara
daring di rumah. “Selain mengajar sebagian siswa yang belajar di sekolah, di
waktu bersamaan juga saya mengajar siswa yang di rumah melalui zoom”. Tutur Pak
Dedi Auron.
“Yang tadinya kita bisa berinteraksi secara langsung,
jadi tidak bisa. Terus yang tadinya kita berdiskusi, kerja kelompok secara
langsung juga jadi tidak bisa jadi mengaruskan kita lewat zoom”. Kesan Rini, salah
seorang siswi kelas 12 SMAN 11 Kota Tangerang Selatan.
Pelaksanaan kegiatan PLP 1 ini memberikan mahasiswa
pengalaman dan juga pengetahuan mengenai dunia Pendidikan. Motivasi yang
diberikan oleh pendidik menjadikan pengalaman sekaligus bekal yang akan kami
butuhkan di masa yang akan datang.