Notification

×

Iklan

Iklan

Mahasiswa PBSI FKIP UHAMKA Terjun Langsung ke SMP Islam Al-Azhar 9 dalam Kegiatan PLP 1

06 Oktober 2021 | Rabu, Oktober 06, 2021 WIB | Last Updated 2021-10-05T17:26:00Z


Serambiupdate.com Mahasiswa FKIP UHAMKA semester 5 tahun 2021 terdapat mata kuliah Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) tahap 1 yang dimana para mahasiswa diminta untuk terjun langsung ke setiap sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. Untuk tahap 1 ini, mahasiswa FKIP UHAMKA diminta untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan di antaranya ialah mengikuti pembekalan dan sosialisasi PLP 1, pengamatan atau observasi sekolah, wawancara kepala sekolah dan guru pamong, video hasil wawancara, laporan akhir PLP 1, serta memublikasikan artikel pada berita online.

 

Sebelum melakukan observasi, adanya pembentukan kelompok terlebih dahulu. Kelompok ini terdiri dari enam mahasiswa, yaitu Istiqomah Ramdhaniyah, Dhiba Riswinda Fajar, Hesti Yulia Rahmawati, Kurnia Luvitha Witrianti, Nurul Rohmah Suhaemah, dan Sekar Pratiwi. Semua mahasiswa tersebut berasal dari program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA yang mengadakan kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan 1 (PLP 1) di SMP Islam Al-Azhar 9. 

 

Kegiatan PLP 1 pada tahun 2021 ini, dilaksanakan pada masa pandemi dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat agar terhindar dari penyebaran virus Covid-19. Lokasi yang strategis, akses dan perizinan yang mudah, serta lingkungan yang nyaman menjadi alasan kegiatan PLP 1 diadakan di SMP Islam Al-Azhar 9. Wawancara mahasiswa PBSI UHAMKA dengan kepala sekolah dan guru pamong dilaksanakan pada hari Senin, 27 September 2021 yang dimana isi dari wawancara tersebut mengenai struktural dan tata kerja sekolah, peraturan dan tata tertib sekolah, kegiatan seremonial dan formal sekolah, serta kegiatan pembelajaran baik daring, luring, maupun blended pada kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

 

“Kondisi pandemi membuat kita harus menyesuaikan pembelajaran. Mau tidak mau memang kita harus beradaptasi dengan teknologi pembelajaran secara daring,” ucap Pak Amirudin selaku Kepala Sekolah SMP Islam Al-Azhar 9. Dengan demikian, beliau menyatakan bahwa di zaman sekarang seorang tenaga pendidik diperlukannya adaptasi dengan teknologi yang berguna pemakaiannya ketika kegiatan belajar mengajar.

 

Tak dapat dipungkiri, setiap hal yang sudah dilakukan secara maksimal pasti ada kendala dan hambatan yang dialami dalam proses tersebut. Ketika mengajar pada sistem Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ, tenaga pendidik pun mengalami kendala baik dari media pembelajaran yang digunakan maupun dari individu masing-masing. 

 

“Pembelajaran jarak jauh yang kita nggak ketemu anak sama sekali itu, kendalanya anak tidak aktif ya kurang aktif. Yang biasanya mungkin kalau di kelas kan sudah sahut-sahutan terus mungkin ada yang ngobrol sama temannya, aktif, seru gitu ya suasana kelas. Nah, kalau masa daring ini masa PJJ ini hening gitu ya. Terus harus dipaksa-paksa untuk “Ayo coba buka suaranya, unmute.” gitu. Susah ya agak susah cuman karena di iming-iming atau diberikan kesempatan dengan penilaian Alhamdulillah-nya sih masih bisa teratasi.” ujar Ibu Ira selaku guru Bahasa Indonesia SMP Islam Al-Azhar 9.

 

Meskipun banyak kendala yang dialami, tenaga pendidik masih memiliki cara untuk mengatasinya. Dengan demikian, semangat dan motivasi dalam menyampaikan ilmu kepada anak didiknya tak goyah. Begitupun dengan anak didik, tetap merasa nyaman dan berusaha lebih aktif kembali dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan diadakannya Pengenalan Lapangan Persekolahan 1 (PLP 1) ini, kita dapat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan sekolah dan pemahaman mengenai pembelajaran serta pengajaran pada saat pandemi seperti sekarang ini.

=