Notification

×

Iklan

Iklan

Sejarah Detik-Detik Kemerdekaan RI

18 September 2021 | Sabtu, September 18, 2021 WIB | Last Updated 2021-09-18T15:01:08Z



Karya Nurul Rahmah

Mahasiswa S1 Pendidikan B.Indonesia FKIP Uhamka

Kalian tau dong kalau teks naskah Proklamasi Kemerdekaan RI tidak lahir begitu saja dalam sekejap mata. Jadi, sebelum naskah pernyataan kemerdekaan RI dibacakan pada 17 Agustus 1945, terdapat serangkaian peristiwa penting yang juga wajib kita ketahui.

Soalnya, naskah Proklamasi dirumuskan setelah Ir. Sukarno dan Mohammad Hatta diculik oleh para pemuda di Rengasdengklok. Para pemuda tersebut sudah mendesak kedua tokoh terkemuka tersebut untuk segera mendeklarasikan kemerdekaan RI dari tangan penjajah saat itu, yaitu pemerintah Jepang.

Setelah peristiwa penculikan Rengasdengklok, Sukarno-Hatta kemudian dijemput dan diantar kembali ke Jakarta. Pada saat itu, mereka menetap di kediaman Laksamana Maeda, yang bersedia menjamin keselamatan Sukarno, Hatta, dan lainnya.

Sukarno, Hatta, dan Maeda sempat bertemu dengan Mayor Jenderal Nishimura untuk mendiskusikan soal Proklamasi Kemerdekaan RI. Sayangnya, Nishimura melarang Sukarno-Hatta dan meminta mereka untuk tidak mengadakan rapat PPKI terkait kemerdekaan.

Karena alasan itulah, Sukarno dan Hatta pun sadar bahwa Proklamasi harus segera dilakukan tanpa ada campur tangan Jepang. Maka mereka kembali ke kediaman Laksamana Maeda dan segera memulai perumusan naskah Proklamasi di ruang makan.

Sementara itu, Laksamana Maeda langsung naik ke lantai dua. Proses penyusunan naskah Proklamasi melibatkan Sukarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo. Peristiwa ini disaksikan oleh B.M. Diah, Miyoshi, Sudiro, dan Sukarni.

Di dalam teks Proklamasi , termuat pernyataan tegas keinginan bangsa Indonesia agar menjadi sebuah negara merdeka yang menentukan sendiri nasibnya. Ahmad Soebardjo mencetuskan kalimat pertama naskah Proklamasi , sedangkan Moh. Hatta lah sosok yang menyumbangkan kalimat terakhir.

Setelah proses perumusan naskah selesai, teks yang telah dibuat lantas diketik oleh Sayuti Melik. Dokumen tersebut kemudian ditandatangani oleh Sukarno-Hatta. Teks tersebut kemudian disalin untuk disebarluaskan.

Dan pada akhirnya, puncak dari Proklamasi Kemerdekaan RI pun berlangsung pada 17 Agustus 1945. Peristiwa penting ini dilangsungkan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta Pusat, dan menjadi titik penanda bahwa Indonesia sudah bebas dari penjajahan.

Bersamaan dengan pembacaan naskah Proklamasi oleh Sukarno adalah pengibaran Bendera Pusaka merah-putih yang dijahit oleh Fatmawati. Prosesi pengibaran bendera merah-putih juga dibarengi dengan iringan lagu Indonesia Raya ciptaan W.R. Supratman, yang kemudian menjadi lagu kebangsaan Indonesia.


=