Karya Claudia Dita Arsani
(Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Uhamka)
Pendidikan adalah bekal untuk mengejar semua yang ditargetkan
oleh seseorang dalam kehidupannya sehingga tanpa pendidikan, maka logikanya
semua yang di impikannya akan menjadi sangat sulit untuk dapat diwujudkan. Faktanya,
memang tidak semua orang yang berpendidikan sukses dalam perjalanan hidupnya,
tetapi jika dilakukan perbandingan maka orang yang berpendidikan tetap jauh
lebih banyak yang bisa mengecap kesuksesan daripada orang yang tidak pernah
mengecap pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan
adalah alat untuk mengembangkan diri, mental, pola pikir dan juga kualitas diri
seseorang.
Jika orang yang sudah dibekali ilmu saja terbukti masih ada
atau bahkan banyak yang mengalami kegagalan, lalu bagaimana dengan mereka yang
tidak dibekali ilmu sama sekali? Logikanya sudah pasti mereka akan lebih
kesulitan dalam mengembangkan hal-hal yang diminatinya dengan tujuan untuk
mendapatkan level kehidupan yang lebih baik. Proses hidup membutuhkan teori,
dan dengan pendidikan lah teori tersebut bisa didapatkan.
Jangan meyakini opini sekelompok orang yang tidak bertanggung
jawab. Apa pun alasannya setiap orang tetap membutuhkan pendidikan. Meski
pendidikan tidak menjamin kesuksesan seseorang, namun pendidikan akan membekali
anda kualitas diri yang lebih baik sehingga anda akan lebih berpeluang untuk
mendapatkan apa yang anda cita-citakan. Pendidikan merupakan alat terpenting
untuk merealisasikan semua impian anda.
Pendidikan merupakan unsur terpenting di dalam sebuah negara.
Pendidikan juga mempengaruhi berbagai aspek kehidupan di suatu negara. Namun,
faktanya tenaga pendidik tidak dapat menciptakan orang-orang yang terdidik
melainkan orang-orang pintar saja.
Seiring dengan berkembangnya zaman, banyak sekali dijumpai
kasus-kasus memalukan yang muncul di negara ini. Contohnya adalah korupsi,
mafia pajak, kasus suap dan masih banyak lagi lainnya. Sangat disayangkan
karena tindak kejahatan tersebut dilakukan oleh orang-orang yang berpendidikan
tinggi bahkan hingga bergelar seorang doktor.
Hal ini dapat terjadi akibat adanya pola pendidikan yang
salah di negara ini. Pola pendidikan yang diterapkan hanya berfokus pada ilmu
duniawi sehingga hanya tercipta orang pintar saja tanpa memiliki budi pekerti
yang luhur.
Alhasil orang-orang pintar tersebut memanfaatkan kepintarannya untuk melaksanakan kejahatan dan menindas orang-orang lemah. Misalnya, banyak berita yang mengabarkan kasus korupsi dan suap yang dilakukan oleh orang-orang terhormat. Orang-orang tersebut berpendidikan tinggi namun melakukan perbuatan yang memalukan karena dapat merugikan orang lain bahkan negara.