Notification

×

Iklan

Iklan

Tim Hibah MBKM Uhamka Bantu Sekolah Tanggulangi Bencana di Cianjur Hadirkan Model Pojok Edukasi Bencana

21 Desember 2022 | Rabu, Desember 21, 2022 WIB | Last Updated 2022-12-21T08:52:24Z


Serambiupdate.com
 - Indonesia merupakan negeri rawan bencana. Hal ini karena letak geografis yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik besar dunia. Peristiwa seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor selalu terjadi setiap tahunnya. Sayangnya, upaya mitigasi dalam bentuk edukasi bencana masih menjadi hal langka yang jarang dilakukan masyarakat  bahkan di lingkungan sekolah sekalipun. Jangankan dalam bentuk kurikulum kebencanaan yang seharusnya ada, literasi dan pengetahuan bencana adalah hal yang lazim ditemui di satuan pendidikan. Padahal, upaya pengurangan risiko bencana melalui pendidikan dan edukasi mitigasi bencana dapat mengurangi jumlah korban bencana serta kerugian yang terlalu besar.

Kejadian gempa cianjur pada 23 november 2022, menunjukan betapa suatu bencana gempa bumi berskala tidak terlalu besar telah berdampak sangat signifikan. Tak kurang 334 jiwa melayang dan ratusan ribu jiwa penduduk harus mengungsi karena rumah yang hancur akibat terdampak gempa.


Hal tersebut membuat Tim dosen Universitas Muhammadiyah Prof. DR.HAMKA yang terpilih mengikuti hibah Program Intensif Pengabdian Masyarakat terintegrasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) termotivasi untuk memulai gerakan edukasi mitigasi bencana dari sekolah.


Yessy Yanita Sari Selaku ketua tim hibah PKM terintegrasi MBKM yang merupakan ketua program studi Pendas Sekolah Pascasarjana (SPS) UHAMKA menyampaikan bahwa perlunya sekolah darurat untuk korban terdampak gempa bisa tetap belajar.“


Kita butuh sekolah darurat agar penyintas tetap bisa belajar, namun yang tak kalah urgent adalah sekolah tanggap bencana yang  mengedukasi kebencanaan sebagai tindakan pengurangan dampak bencana, ini lebih antisipatif,” ujar Yessy.


Hal ini yang memotivasi tim hibah Tim Hibah MBKM Uhamka berupaya melakukan edukasi mitigasi di salah satu sekolah yang terdampak gempa bumi Cianjur yaitu MI Muhammadiyah Ahmad Dahlan. 


Kegiatan dilakukan selama 4 hari dengan target para guru di lingkungan daerah Muhammadiyah Cianjur dan para siswa yang menjadi penyintas gempa Cianjur. 


Agung Adiputra selaku Dosen Pendidikan Geografi FKIP Uhamka yang juga bertugas dalam kerelawanan di lokasi terdampak gempa Cianjur mengungkapkan edukasi bencana perlu dilakukan dan para pendidik adalah satuan penting dalam memberikan kemampuan penyelamatan diri bagi siswa saat bencana terjadi.


“Para guru dan satuan pendidikan adalah bagian terpenting dalam Edukasi bencana, karena mereka adalah agen penting dalam menularkan kemampuan penyelamatan diri bagi siswa saat terjadi bencana. Selain itu, mereka juga harus mengetahui apa saja ancaman bencana yang dapat terjadi di sekitar lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal siswa demi pengurangan risiko bencana,” tutur Agung Adiputra.


Model pojok edukasi bencana (disaster corner) merupakan solusi yang dikembangkan di satuan pendidikan untuk mengenalkan siswa dan warga sekolah terhadap bencana apa saja yang dapat terjadi di sekitarnya. Inovasi ini merupakan hasil kolaborasi tim  Hibah PKM Uhamka yang terdiri dari dosen dan mahasiswa. 


Dosen Psikologi Uhamka Azizah Fajar Islam bersama beberapa mahasiswanya yang juga tergabung  dalam tim hibah MBKM Uhamka telah mengimplementasikan dan menginstalasi model pojok edukasi bencana ini di MI Muhammadiyah Ahmad Dahlan yang tidak hanya diikuti guru dan siswa MI. Namun, juga dihadiri oleh guru-guru perwakilan dari sekolah sekitar dalam kegiatan ini memuat berbagai media ajar yang dirancang untuk memberi edukasi terkait mitigasi bencana.


Model pojok edukasi bencana ini merupakan hasil kombinasi riset terdahulu dengan pengembangan media ajar interaktif berupa permainan dan literasi yang sangat sesuai dengan perkembangan anak siswa sekolah dasar. Selain itu,  pojok edukasi bencana ini juga diintegrasikan dengan nilai keislaman berupa fikih kebencanaan .


Kedepannya inovasi model pojok edukasi kebencanaan juga akan dikembangkan dalam bentuk media digital yang dapat diakses secara mudah di sekolah serta bisa disebarluaskan ke lokasi-lokasi rawan bencana lainya di seluruh Indonesia. Model media ajar pojok edukasi bencana yang telah memiliki hak cipta ini diharapkan memberi sumbangsih bagi tanah air tercinta. 


=