Notification

×

Iklan

Iklan

FKIP Uhamka Hadirkan Strategi Perkuliahan Tatap Muka guna Tingkatkan Mutu Pendidikan

25 Desember 2022 | Minggu, Desember 25, 2022 WIB | Last Updated 2022-12-25T16:35:07Z


Serambiupdate.com - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) menjadi salah satu Universitas yang terkena dampak penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. Selama kurang lebih dua tahun, FKIP Uhamka memberlakukan Perkuliahan Jarak Jauh (PJJ) kepada seluruh dosen dan mahasiswanya. Hal tersebut didasarkan atas arahan pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19.

 

Dalam hal ini, proses dalam pelaksanaan PJJ tentu tidaklah mudah sehingga berbagai tantangan timbul dalam proses perkuliahan tersebut. Mulai dari gangguan jaringan internet, keterbatasan alat penunjang perkuliahan, kuota pulsa yang terbatas, dan sebagainya sehingga perkuliahan menjadi tidak efektif dan mahasiswa cenderung mengabaikan perkuliahan.

 

Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya FKIP Uhamka memutuskan untuk melaksanakan PTM secara penuh pada awal bulan Oktober 2022. PTM ini terbuka untuk mahasiswa semester satu, tiga, lima, dan tujuh.

 

Oleh karena itu, serangkaian kebijakan dibuat oleh pihak FKIP Uhamka untuk mengembalikan marwah PTM dengan beberapa startegi baru, yakni dengan melakukan pembagian pertemuan tatap muka di setiap tingkat semesternya dalam sistem mingguan.

 

Bentuk dari pembagian pertemuan tersebut seperti semester 1 memulai PTM pada minggu ke-1, 2, 6, 7, 9, 10, 14, dan ke-15. Begitu pun dengan semester 3. Sedangkan untuk semester 5 dimulai pada minggu ke-1, 6, 7, 9, 10, dan ke-15. Terakhir, untuk semester 7 dimulai dari minggu ke-3, 4, 5, 11, 12, dan ke-13. Sementara itu, untuk pertemuan mingguan yang tidak ada di setiap semesternya, seluruh mahasiswa FKIP Uhamka di semester tersebut wajib mengikuti perkuliahan secara PJJ. Hal tersebut menjadi bagian dari strategi yang diberlakukan di FKIP Uhamka guna mengenalkan mahasiswa kepada sistem perkuliahan yang baru serta bersama-sama mengurangi keramaian agar penyebaran virus Covid-19 tidak semakin meluas.

 

Salah satu mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) semester lima yaitu Nabila Salsabia berpendapat, dibalik keterbatasan waktu tatap muka yang ada, hal itu tidak menghambat perkuliahan. Bahkan, dapat menjadi inovasi baru untuk memperkenalkan kampus seraya mempersempit penyebaran Covid-19 di Indonesia.

 

Nabila Salsabia selaku mahasiswa semester 5 PBSI FKIP Uhamka menyampaikan pendapatnya bahwa dibalik keterbatasan waktu tatap muka yang ada, hal itu tidak menghambat perkuliahan. Bahkan, dapat menjadi inovasi baru untuk memperkenalkan kampus seraya mempersempit penyebaran Covid-19 di Indonesia.

 

“Dengan perkuliahan seperti ini mahasiswa dapat belajar untuk mengatur waktu karena masih banyak mahasiswa yang sulit mengatur waktu secara mandiri. Selain itu, karena kasus Covid-19 belum sepenuhnya hilang sehingga melakukan perkuliahan dengan cara seperti ini sudah sangat tepat,” ujar Nabila, Kamis (27/10).

 

(Aliya Fisyara)

=