Notification

×

Iklan

Iklan

Unicef-Kemenag Perkuat Pendidikan Kesehatan Gizi di Sekolah

08 November 2022 | Selasa, November 08, 2022 WIB | Last Updated 2022-11-08T03:00:11Z

 


Serambiupdate.com
- Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Luwu Utara berkolaborasi dengan United Nations Children's Fund (Unicef) dan Yayasan Jenewa Madani Indonesia untuk memperkuat pendidikan kesehatan gizi di sekolah.

 

Dalam hal ini yakni pelaksanaan Orientasi Komponen Gizi Sekolah/Madrasah Sehat Tingkat Kabupaten Luwu Utara, yang sebelumnya telah digelar di tingkat Provinsi Sulsel.

 

Surahmansah Said selaku Direktur Jenewa Madani Indonesia mengatakan bahwa gizi merupakan salah satu isu kesehatan prioritas pada anak usia sekolah dan remaja, sehingga pendidikan kesehatan dan gizi di sekolah/madrasah perlu diperkenalkan dan diperkuat.

 

"Untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang sehat dan berkualitas karena jumlah anak-anak hingga anak remaja di Indonesia saat ini begitu tinggi dan hal tersebut membuat Indonesia akan mendapatkan bonus demografi pada 2045, di mana 70 persen penduduk berada pada usia produktif," ujarnya.

 

Dengan demikian, kegiatan ini merupakan pelatihan berjenjang fasilitator orientasi komponen gizi sekolah/madrasah sehat yang bertujuan meningkatkan wawasan dan status kesehatan peserta didik.

 

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 melaporkan bahwa  lebih dari 8 persen remaja usia 13-18 tahun berstatus kurang gizi, lebih dari 25 persen mengalami tengkes, dan sekitar 15 persen kelebihan berat badan atau obesitas.

 

Selain itu, sebanyak 32 persen remaja mengalami anemia dan 20 persen anak usia sekolah (5-12 tahun) mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

 

“Kebiasaan makan yang tinggi kalori, namun rendah zat gizi mikro dan kurangnya aktivitas fisik menyebabkan berbagai masalah gizi pada anak usia sekolah dan remaja,” ucap Nike Frans selaku Nutrition Officer Unicef Sulawesi.

 

Oleh karena itu, hal ini meningkatkan resiko anak dan remaja terkena penyakit tidak menular, seperti jantung koroner, diabetes, dan penyakit lainnya pada saat menjelang dewasa. Akibatnya, produktivitas generasi penerus bangsa terancam menurun dan pembangunan nasional dapat terganggu.

 

Dengan demikian, program Aksi Bergizi yang disusun bersama empat kementerian, yakni Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama serta Kementerian Dalam Negeri, dan Pemerintah Daerah disepakati untuk disertakan dan diperluas melalui program nasional Sekolah/Madrasah Sehat.


ADP/SAN

=