Notification

×

Iklan

Iklan

Perlukah Kita ke Psikolog?

29 Oktober 2022 | Sabtu, Oktober 29, 2022 WIB | Last Updated 2022-10-29T04:17:00Z

 



Oleh : Zihan Mutiara Rizky

Mahasiswa FEB Uhamka


Sering kali ketika kita dihadapi suatu hal buruk, kita butuh lebih sekedar dari unek unek. Makanya banyak kelebihan miss under standing  yang orang orang punya terhadap psikolog .

Berbicara ke psikolog bukan hanya meminta masukan saja seperti curhatan ke teman. Tetapi kita pergi ke psikolog untuk berinteraksi supaya lebih mainfull dan saveewaer apa yang kita rasakan dan apa yang kita lakukan, maka dari itu ketika kita berbicara dengan mereka respon  open maindid atau bertanya kembali kepada kita agar bisa mendapatkan jawabannya.

Pergi ke psikolog bisa membantu kita untuk lebih mengerti diri sendiri. Sebagaian manusia bertanya tanya akan hal kenapa kita be hiding for away and feeling unwell, maka dengan kita pergi kepsikolog kita akan bisa mendapatkan jawaban dengan sendirinya, hal apa yang tersulit dalam hidup kita. apa lebih triger kah? Apa lebih sensitif kah?. Dan bagaimana cara kita Never give up on yourself no matter what the conditions.

Datang ke psikolog tidak perlu menunggu ada kejadian besar. Misal after break up atau ditinggal seseorang yang kita sayangi, hal hal yang membuat kita lebih introfeksi diri lagi. 

Manusia adalah hasil dimasa lampau. Maupun sesuatu yang menyenangkan atau menyedihkan yang akan ditumpuk oleh pikiraan. Ketika orang berbicara seenaknya karena menurut mereka hal yang biasa, tetapi menurut pemikiran kita terlalu sensitif. Dari situlah pikiran kita sangat kacau hanya dengan kalimat sepele, kita juga sering berpikir bahwa kalimat itu nantinya akan sembuh dengan sendirinya, sehingga hal tersebut akan menumpuk menjadi bayangan hitam dalam hidup kita. Karena kita tidak bisa mencari cara atau mencari solusi bagaimana  ketika orang lain berbicara hal yang wajar kita mengganggap terlalu sensitif. Sehingga kita terlalu takut dengan komentar orang orang sekitar.

Seringkali menjadi hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Bagi sebagian orang, bahkan rela meng-iyakan apa yang orang lain butuhkan dibandingkan kebutuhan dirinya. Bagi orang dengan ciri tersebut, akan selalu timbul rasa kurang nyaman dalam benaknya, saat berusaha untuk menolak dan berkata "tidak".

Terus-menerus meng-iya-kan hal-hal yang sesungguhnya tidak kita inginkan dapat menimbulkan efek negatif seperti perasaan cemas, marah, stress, penyesalan, hingga perasaan tidak berdaya. Perasaan sungkan ketika menolak permintaan atau ajakan merupakan salah satu tanda-tanda dari seorang people pleaser.

Pentingnya kita ke psikolog membantu kita merasionasasikan apa yang kita rasakan. Ketika kita berada suatu poin yang tidak  enak dalam diri kita karena selalu dianggap lebay,dll sehingga akan kepikiran  untuk ke depannya. maka dari itu ketika kita pergi ke psikolog kita bisa lebih mengerti pada diri kita, bisa lebih kondisi yang sedang dialami.

Dengan ke psikologi manusia dapat menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa seseorang berperilaku tertentu. Manusia mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Dan pada akhirnya manusia mampu mengendaliikan tingkah lakunya sesuai dengan yang diharapkan. Tindakan tersebut bisa bersifat preventif (pencegahan), intervensi, serta rehabilitasi atau perawatan.


=