Notification

×

Iklan

Iklan

Mampukah Robot Menggantikan Posisi Dokter Dalam Dunia Medis?

12 Mei 2022 | Kamis, Mei 12, 2022 WIB | Last Updated 2022-05-12T02:07:00Z

 



Oleh : Totty Dwi Syamba

Mahasiswa Uhamka


Banyak aspek dalam kehidupan manusia yang erat kaitannya dengan perkembangan teknologi, sehingga banyak aspek dalam kehidupan manusia yang mulai berubah seiring berjalannya waktu, mulai dari gaya hidup, transportasi, makanan hingga komunikasi tidak terkecuali kesehatan. Semakin canggihnya teknologi, berarti semakin meningkat pula layanan kesehatan yang lebih baik, sehingga akan berujung pada masyarakat yang lebih sehat. 

Salah satu perusahaan raksasa teknologi seperti Apple, menunjukan ketertarikannya dalam dunia kesehatan. Seperti saat Apple meluncurkan Healthkit, sebuah framework yang diperuntukkan untuk menaungi berbagai aplikasi kesehatan dan fitness yang membuktikan keseriusan Apple untuk berkontribusi pada kesehatan penggunanya. 

Lalu bagaimana di Indonesia sendiri? Dan bagaimanakah ketertarikan masyarakat dalam ini?

HaloDoc, merupakan salah satu aplikasi kesehatan yang populer di Indonesia. Bahkan penggunanya mencapai 11 juta pada April 2022, aplikasi kesehatan ini merupakan buatan developer Indonesia. Saat ini tidak perlu lagi ke rumah sakit apabila tidak terjadi hal-hal yang darurat atau mengkhawatirkan, pasalnya aplikasi ini akan membantu kita untuk berinteraksi dengan praktisi kesehatan. Jadi, jika kita ingin konsultasi kepada ahli kesehatan terkait kesehatan diri atau keluarga, kita dapat menghubungi praktisi kesehatan melalui HaloDoc kapan pun dan dimana pun kita berada.

Pada dunia medis terutama pada tindakan medis yang serius, pernahkah anda membayangkan sebuah robot menjadi dokter? Meskipun terdengar seperti cerita khayalan seperti pada tontonan di film- film yang kita tonton. Faktanya, untuk membantu para dokter dalam melakukan operasi sekarang ini telah ada rumah sakit yang menggunakan robot. Salah satunya adalah rumah sakit yang ada di Singapura. 

Ialah Da Vinci Surgical System, robot berupa 4 tangan yang berfungsi untuk membantu melakukan operasi. Pihak rumah sakit menjelaskan, robotic surgery alias operasi menggunakan robot memiliki banyak keuntungan. Salah satunya adalah luka yang lebih kecil, yang berarti masa penyembuhan yang lebih sebentar.

Contoh robot lain yang digunakan di industri kesehatan adalah STAR (Smart Tissue Automous Robot). Beberapa waktu lalu, dalam sebuah operasi soft tissue alias jaringan lunak, STAR berhasil membuktikan bahwa ia dapat memberikan performa yang lebih baik daripada manusia. Keberadaan Da Vinci System dan STAR menunjukkan bahwa nantinya, akan semakin banyak robot yang digunakan di industri kesehatan.

Namun, STAR masih membutuhkan bantuan manusia untuk melakukan operasi. Pendamping STAR akan mengambil alih operasi saat terjadi masalah teknis, misalnya mati lampu, sama halnya seperti wearable dan aplikasi kesehatan lainnya yang perlu akan adanya edukasi dan pendampingan tenaga kesehatan ahli dalam pemakaiannya agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penggunaannya. 

Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan robot tidak akan menggantikan manusia. Manusia dan robot dapat bekerja berdampingan untuk memberikan layanan kesehatan yang lebih baik untuk masa kini dan di masa depan. 



 


=