Notification

×

Iklan

Iklan

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Uhamka Melaksanakan PLP 1 di SMPN 103 JAKARTA untuk Pembekalan Diri dan Memotivasi Diri Menjadi Guru yang Profesional

06 Oktober 2021 | Rabu, Oktober 06, 2021 WIB | Last Updated 2021-10-06T00:17:13Z


Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA semester 5 telah melaksanakan kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan 1 (PLP 1) di SMP Negeri 103 Jakarta  yang beralamat di komplek lingkungan KOPASSUS, Jl. RA Fadillah Pasar Rebo, Cijantung, Kec. Ps. Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 13770.


Pengenalan Lapangan Persekolahan atau yang biasa disingkat PLP adalah proses pengamatan atau observasi yang dilakukan mahasiswa Program Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Semester 5 untuk mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan. Kegiatan PLP tersebut meliputi observasi persekolahan dan observasi perencanaan pembelajaran.


Pada selasa (28/9)  kegiatan yang dilakukan adalah wawancara terhadap kepala sekolah dan guru pamong. Guru pamong merupakan salah satu guru mata pelajaran ( Bahasa Inggris )  yang ada di SMPN 103 Jakarta. Wawancara dilakukan secara langsung di sekolah serta mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. 


Dalam proses wawancara, kami menanyakan perihal proses belajar mengajar yang dilakukan selama masa pandemi. Kepala sekolah Ibu Sri Muryani, M.Pd. belum terlalu paham dengan proses belajar mengajar di SMPN 103 Jakarta karena baru 28 hari menjabat. Tetapi menurut kepala sekolah, semua pusat kegiatan di tingkat DKI banyak menggunakan sekolah ini sebagai sekolah model dan contoh. 


“SMPN 103 Jakarta ini adalah sekolah bina lingkungan. Bina lingkungan kita yaitu untuk komplek KOPASSUS. Selain itu memang ada beberapa dari luar, seperti angkatan-angkatan ABRI atau polisi banyak juga yang berminat disini. Artinya karakteristik dari anak-anaknya pastinya dari keluarga terdidik, terpelajar, keluarga yang insyaAllah consern terhadap pendidikan sehingga anak-anaknya juga lebih mudah untuk diarahkan,” tutur Ibu Sri Muryani. 


Selanjutnya kami juga mewawancarai guru pamong, yaitu Ibu Siti Yuliana M.Pd. Beliau menjelaskan bahwa proses belajar mengajar di SMPN 103 Jakarta mayoritas melalui daring di masa pandemi ini. Banyak hal yang harus tetap guru-guru persiapkan dalam proses belajar daring seperti misalnya menyiapkan RPP, belajar bagaimana menggunakan IT, menggunakan banyak aplikasi pembelajaran supaya murid tidak cepat bosan, membangun komunikasi yang baik melalui tatap maya, dsb. 


Bu Yuli menjelaskan dampak positif dan negatif dalam mengajar di masa pandemi ini, “Hal positif yang saya rasa di masa pandemi ini adalah efisiensi. Efisiensi pembelajaran menggunakan daring. Kita menggunakan zoom meet dengan 1000 anak dari beberapa kelas dan kita hanya perlu menyampaikan materi pembelajaran sekali. Untuk hal negatif atau kendalanya seperti ada beberapa peserta didik yang tidak memiliki kuota dan hanya memiliki satu gawai. Kendala lainnya adalah susah sinyal dan tidak on cam ketika berada di zoom meet.”


Kegiatan pembelajaran daring di SMPN 103 Jakarta selama ini berjalan lancar. Mulai dari karakter peserta didik yang baik, tenaga pendidik yang mumpuni, kurikulum 2013 yang diselenggarakan dengan baik dan masih banyak yang lainnya. Namun masih ada beberapa kendala selama proses belajar mengajar berlangsung secara daring seperti siswa susah mendapatkan sinyal, ada siswa yang masih tidak mengikuti tata tertib saat belajar daring seperti tidak menyalakan kameranya saat pembelajaran berlangsung. Adapula kendala finansial yang dialami siswa. SMPN 103 Jakarta pun memberikan solusi dengan mendatangkan orang tua ke sekolah untuk mengambil materi dan tugas yang sudah di berikan oleh guru sehingga semua siswa yang mempunyai kendala tersebut masih dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.

=