Notification

×

Iklan

Iklan

Mahasiswa FKIP Uhamka Laksankan Kegiatan PLP 1 di SDN Cilangkap 01 Pagi dalam Membangun Jatidiri sebagai Pendidik

07 Oktober 2021 | Kamis, Oktober 07, 2021 WIB | Last Updated 2021-10-07T13:05:46Z

C:\Users\AFIFAH HANDIAR\Downloads\WhatsApp Image 2021-10-03 at 10.54.15.jpeg

Serambiupdate.com Mahasiswa UHAMKA Jakarta dari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) telah melaksanakan kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP1), Selasa (28/9/2021) di SDN Cilangkap 01 Pagi yang berlokasi di Jalan Mabes Abri, Kel. Cilangkap, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur. 


Kegiatan PLP 1 ini bertujuan untuk mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan dan membangun landasan jati diri seorang pendidik, mengingat proses kegiatan PLP 1 dilakukan pada masa pandemi. Pada pelaksanaan PLP 1 tidak lupa dengan selalu mematuhi Protokol Kesehatan agar mencegah penyebaran Virus Covid-19. 


Mahasiswa akan menjalani proses observasi dan pemagangan yang berupa kegiatan wawancara bersama Bapak Sukirno selaku Kepala Sekolah dan Ibu Marsidah selaku Guru Pamong di SDN Cilangkap 01 Pagi. Pada kegiatan PLP kali ini, mahasiswa dibimbing oleh dosen pembimbing PLP 1 yaitu Bapak Dr. Acep Kusdiwelirawan, M.Si selaku dosen fisika di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UHAMKA.


Kepala Sekolah SDN Cilangkap 01 Pagi, Bapak Sukirno sosok manajerial yang baik serta berhasil membuat kebijakan kebijakan yang terprogram mengungkapkan bahwa dalam pengelolaan pembelajaran yang baik itu di mulai dari tenaga pendidik yang profesional dan memiliki intelektual yang baik dalam mengajar, seperti kemampuan mengajar serta strategi dan media yang di gunakan dalam mengajar, terutama ketika pandemi seperti ini dimana semua proses pembelajaran itu dilakukan secara daring atau online secara jarak jauh, atau biasa di kenal dengan istilah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Pada masa pandemi guru dituntut harus menguasai bidang teknologi (IT) agar memudahkan dalam mengajar. “Pengelolaan pembelajaran itu mulainya dari guru yang mengajar, semakin bagus dan memiliki inteliktual yang baik maka pembelajarannya juga akan baik, itu di lihat dari skill, strategi , media yang di gunakan dalam mengajar. Apalagi sekarang sedang pandemi jadi guru juga harus bisa menguasai IT.” Ungkap Bapak Sukirno. Selain itu juga, Kepala Sekolah SDN Cilangkap 01 Pagi mampu membuat kebijakan dan berhasil menjadikan sekolah sebagai perwakilan sekolah dasar se-DKI Jakarta yang memiliki studio musik.


Menurut salah satu guru pamong di SDN Cilangkap 01 Pagi, Ibu Marsidah mengungkapkan bahwa kendala yang dialami ketika menjadi guru di saat kondisi pandemi seperti ini sangat  beraneka ragam, seperti pemberian materi pelajaran, kondisi yang tidak mendukung (keterbatasan sinyal internet dan perangkat multimedia), serta sistem penilaian yang berubah dari sebelumnya. Kendala tersebut tidak hanya berasal dari guru, peserta didik juga sering kali mengalami berbagai kendala yang di hadapi mulai dari pemahaman materi, pengerjaan tugas-tugas, penilaian, serta situasi lingkungan peserta didik yang tidak kondusif sehingga menghambat proses pembelajaran.  “ Kendala nya guru saat pandemi ini banyak sekali dan bermacam macam, tidak hanya guru, peserta didik juga mengalami kendala dalam belajar seperti kouta, hp yang dipakai bersama sama, sinyal, dan lain-lain. Jadi guru terkendala dalam pemberian materi, pengerjaan tugas dan penilaian, terutama untuk penilaian guru itu sulit untuk menilai tugas tugas yang di kerjakan peserta didik, karena hasil tugas itu belum tentu murni hasil pengerjaan peserta didik itu sendiri. ” Ungkap Ibu Marsidah.


Dengan pengelolaan pendidikan serta berbagai aspek yang dilaksanakan sedemikian rupa dalam pembelajaran di SDN Cilangkap 01 Pagi sudah terkendali dengan sangat baik. Maka tidak heran bahwa sekolah ini memiliki banyak sekali prestasi dan juga di tunjuk sebagai sekolah titik SPMI (Sistem Penjamin Mutu Internal) yang sudah diberikan arahan dan bimbingan oleh LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan).


Sekolah Dasar ini juga menjadi perwakilan se-Indonesia untuk mengikuti Gerakan Sikat              Gigi Internasional dan juga mendapatkan peringkat yang memuaskan. Selain itu, di SDN Cilangkap 01 Pagi juga sudah memenuhi standar dalam melakukan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) sehingga Dinas Pendidikan sudah memperbolehkan adanya kegiatan PTM di sekolah, walaupun kegiatan PTM ini dilakukan hanya di hari Jumat dari pukul 07.00 – 09.00 pagi. Kegiatan PTM ini sudah berlangsung selama 4 minggu dengan mematuhi semua peraturan yang ditentukan baik guru maupun peserta didik. Semua pencapaian ini tidak terlepas dari pengelolaan dan berbagai aspek pendidikan yang berjalan dengan baik serta dukungan yang diberikan mulai dari kepala sekolah, guru-guru, staff kependikan kepada peserta didik yang ada di SDN Cilangkap 01 Pagi.

 

Kegiatan PLP 1 sendiri merupakan kegiatan pemagangan yang dilakukan mahasiswa Program Sarjana Pendidikan (PSP) untuk mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di sekolah atau madrasah. Kegiatan ini mempunyai maksud untuk memberikan pengalaman bagi mahasiswa guna mempelajari aspek pembelajaran mulai dari Perencanaan Pembuatan RPP, pelaksaan implementasi RPP sampai dengan evaluasi. Sosialisasi pelaksanaan dapat dimanfaatkan oleh seluruh mahasiswa peserta kegiatan Perencanaan Lapangan Persekolahan I (PLP I) sebagai pedoman untuk keperluan kegiatan observasi ke sekolah tujuan, sehingga mahasiswa dapat mendeskripsikan budaya sekolah dalam bentuk laporan kegiatan yang berdasarkan sekolah tujuan observasi.


Dari kegiatan PLP 1 ini bisa menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menimba ilmu dan pengalaman yang tidak diperoleh di bangku kuliah. Dengan terjun ke lapangan maka mahasiswa akan berhadapan langsung kepada masalah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di sekolah, baik itu mengenai manajemen pendidikan, kinerja guru dan staf kependidikan, serta proses kegiatan belajar mengajar peserta didik, sehingga mahasiswa akan menuju proses pencarian jati diri sebagai mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Mahasiswa juga dapat mendalami proses belajar mengajar secara langsung, menumbuhkan rasa tanggung jawab, dan profesionalisme yang tinggi sebagai calon pendidik dan pengajar.


Selain itu, mahasiswa lebih mengetahui kedudukan, fungsi, peran, tugas, dan tanggung jawab sekolah secara nyata. Keberhasilan proses belajar mengajar tergantung kepada unsur utama yaitu guru dan peserta didik yang ditunjang dengan sarana dan prasarana pendukung.

=