Notification

×

Iklan

Iklan

Uni Eropa Kenalkan Program Pendanaan untuk Pendidikan Doktoral

10 September 2021 | Jumat, September 10, 2021 WIB | Last Updated 2021-09-10T12:36:43Z

Serambiupdate.com Webinar yang membahas mengenai pendidikan doktoral dan pelatihan pasca-doktoral di Eropa telah terselenggara dengan sukses pada tanggal 28 Agustus 2021 kemarin. Webinar tersebut juga sempat membahas mengenai peluang pendanaan pendidikan yang tersedia untuk peneliti dan lulusan dari berbagai negara.


 

Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN gor Driesmans menyampaikan “Kami memiliki komitmen jangka panjang untuk meningkatkan kerjasama dengan ASEAN di bidang pendidikan, khususnya dengan memberikan berbagai kesempatan beasiswa untuk program doktor. Peluang ini tidak hanya terbuka untuk studi tetapi juga untuk melakukan penelitian di Eropa.”

 


Marie Sklodowska-Curie Actions (MSCA) yang menjadi salah satu program pendanaan unggulan Uni Eropa untuk pendidikan tinggi. MSCA ini nantinya akan membiayai penelitian dan inovasi unggulan dan membekali para peneliti di berbagai tahapan karir mereka dengan pengetahuan dan keterampilan baru, melalui mobilitas antar negara dan paparan terhadap berbagai sektor dan disiplin ilmu.


 

Selain itu, MSCA juga mendanai pengembangan program pelatihan doktoral dan pasca-doktoral unggulan serta proyek kerjasama penelitian di seluruh dunia.

 


“MSCA menawarkan dana bagi mahasiswa S-3 untuk melakukan penelitian doktoral mereka dalam program pelatihan doktoral di seluruh Eropa selama empat tahun. Dari 1.707 bidang penelitian, ada lima bidang penelitian yang saat ini sedang populer yaitu Teknik, Ilmu Biologi, Ilmu Komputer, Fisika dan Ilmu Kedokteran,” tutur Koordinator Wilayah EURAXESS Worldwide Dr Susanne Rentzow-Vasu.

 


Webinar ini juga turut menampilkan panelis pembicara asal Indonesia yang memberikan tips dan saran untuk memperoleh pendanaan MSCA dan mendukung pengembangan karir profesional. Pembicara pada acara ini adalah: Ervina, kandidat PhD MSCA di Norwegia; Gilang Hamidy, mahasiswa PhD di KU Leuven, Belgia; dan Martina Sinta Kristanti, dosen PhD di Departemen Keperawatan Universitas Gadjah Mada yang juga alumni Radboud University, Nijmegen, Belanda.

 

=