Serambiupdate.com - Aminuddin Aziz selaku Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek mengungkapkan kerja sama memperluas pengunaan bahasa di antarlembaga Indonesia masih susah diterapkan. Ia menyebutkan hasil evaluasi, penataran sebagian besar tidak efektif terhadap sejumlah institusi.
Aminuddin
menuturkan bahwa pihaknya telah melaksanakan penataran sampai pembinaan
kepada sekitar 150 lebih institusi di Indonesia. Namun, waktu penyelenggaraannya
terbatas sehingga kegunaan dirasa sangat minim serta tidak berdampak pada
keberlanjutan.
“Bagaikan hit
and run. Oleh karena itu, kita mengubah paradigma pembinaan pada tahun ini menjadi
pendampingan yang berkelanjutan,” kata Aminudin dalam Acara Riung Wartawan: Dua
Tahun Badan Bahasa dalam Angka di Swiss-Belhotel, Serpong, Tangerang Selatan.
Aminuddin
menyebutkan kembali bahwa pihaknya segera melaksanakan pendampingan penuh. Penerapan bahasa Indonesia yang baik pun akan ditingkatkan
oleh pemerintah daerah.
"Pemerintah
daerah dimulai dari sekda atau bapeda atau kantor gubernur hingga kantor wali
kota. Sebab mereka memiliki alur birokrasi vertikal dalam mengubah cara
berbahasa. Hal itu, kita bina sepanjang tahun," imbuhnya.
Ia memberikan contoh ketika berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta. Kolaborasi tersebut menciptakan penggunaan bahasa Indonesia di fasilitas umum.
"Misalnya Jakarta yang dapat dikatakan sebagai contoh. Jika dulu masih banyak penyebutan asing, sekarang kami bantu untuk mengindonesiakan," pungkasnya.