Notification

×

Iklan

Iklan

Dorong Kemandirian Pangan, Dosen Uhamka bersama BEUKA Aisyiyah Gelar Seminar

07 Januari 2022 | Jumat, Januari 07, 2022 WIB | Last Updated 2022-01-07T05:12:20Z


Serambiupdate.com
- Tim pengabdian masyarakat Uhamka bekerjasama dengan BEUKA Aisyiyah dalam menggelar kegiatan pengabdian masyarakat yang bertema Ketahanan Ekonomi Perempuan Aisyiyah Tanggerang Selatan Pada Masa Covid-19 Melalui Ketahanan Pangan dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom meeting pada Selasa (28/12).


Dalam kegiatan pengabdian masyarakat, Gusniarti sebagai ketua TIM Pendampingan dari Uhamka menyampaikan materi tentang Urban Farming  untuk Ketahanan Pangan  pada masa Covid-19 bahwa urban farming mendorong kemandirian pangan pada masa pandemi ini. 


"Pada masa Covid ini masyarakat lebih banyak waktu dirumah, sementara pendapatan menurun dan kebutuhan harus tetap dipenuhi.  Paling tidak urban farming ini sangat membantu dalam mengurangi biaya dapur. Jika setiap hari ada biaya dapur yang terkurangi, sebulan sudah berapa aktivitas ini membantu perekonomian masyarakat. Di mulai dari hal yang sederhana dengan memanfaatkan barang-barang yang ada di rumah," tutur Gusniarti.


Afni Rasyid sebagi anggota tim pengabdian masyarakat Uhamka, juga sebagai ketua PDA Tangsel menyampaikan bahwa kegiatan pendampingan ini sesuai dengan jihad ekonomi Aisyiyah dalam rangka pemberdayaan anggota Aisyiyah atau simpatisan Aisyiyah. 


"Kegiatan kita ini Alhamdulillah sesuai dengan amanat Muktamar ke 47 di Makasar tahun 2015 dan juga merupakan Amanat Tanwir  tahun 2018 di Surabaya," tutur Afni.


Dalam kegiatan pendampingan ini juga dihadirkan para pakar pertanian baik praktisi maupun akademisi, yaitu Gusri Efendi Simanjuntak sebagai Ketua PWM Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PWM Banten, juga oleh masyarakat umum sebagai  Pengamat Lingkungan Hidup dan  pemilik Kampung Konservasi Rimbun yang sering dijadikan tempat edukasi untuk bercocok tanam.


Gusri Efendi Simanjuntak yang merupakan salah satu narasumber yang menyampaikan materi Memanfaatkan Lahan Perkarangan dalam Rangka Menata Lingkungan yang Indah dan Bernilai Ekonomis.  Materi yang akan disampaikan memiliki penuh makna, bernilai filosofis dan bernuansa religious, langsung dari perkebunan Kampung Rimbun. 


“Bumi ini dititipkan untuk orang Soleh, orang tidak menjadi Soleh kalau tidak pintar, pintar dalam artikata professional dan tahu apa yang dibutuh. Berkebun merupakan perintah Tuhan, menelantarkan pekarangan rumah salah satu bentuk kesombongan kepada-Nya. Tidak ada yang pantas kita ucapkan dari mulut kita kecuali rasa Syukur kepada Allah swt, karena nikmat-Nya  begitu besar," tutur Gusri.


Dilain pihak Nahda Kanara, Tenaga Ahli dari Politeknik Pertanian Payakumbuh Sumatera Barat juga merupakan narasumber pada kegiatan ini. Materi yang disampaikan tentang Pembuatan Kompos dari Sampah Dapur, Teknik Penyemaian, Penanaman dan Perawatan Tanaman.


Dalam Pendampingan secara daring ini, peserta sangat antusias bertanya karena rasa ingin tahu yang tinggi dan pengalaman dari permasalahan yang mereka hadapi selama berkebun. 


(ADP)

=