Notification

×

Iklan

Iklan

SDN 1 Way Agung di Way Kanan-Lampung menjadi Sekolah Pilihan Mahasiswi Uhamka dalam Melaksanakan Kegiatan PLP

09 Oktober 2021 | Sabtu, Oktober 09, 2021 WIB | Last Updated 2021-10-09T14:29:46Z

 


Serambiupdate.com Wahyu Karisma Wati seorang mahasiswi dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka program studi PGSD, memilih SDN 1 Way Agung yang berada di daerah Way Kanan – Lampung, sebagai sekolah tujuan dalam melaksanakan kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan tahap Pertama (PLP 1).

SDN 1 Way Agung menjadi sekolah tujuan, karena lokasi sekolah yang dekat dengan kediaman mahasiswi dan sekolah berada dizona aman untuk melakukan kegiatan pembelajaran. SDN 1 Way Agung merupakan sekolah negeri yang dipimpin oleh bapak Suparno, S.Pd selaku kepala sekolah. Sekolah ini terletak di Jl. Lkr.Utara, Dusun Kebon Dadi B, RT. 001 RW. 004, Desa Way Agung, Kecamatan Buay Bahuga, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung. Meskipun SDN 1 Way Agung berada di zona aman untuk malaksanakan  pembelajaran secara tatap muka, namun dalam pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan PLP 1 ini tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat, guna mencegah dan terus menekan jumlah terpapar covid.

Pengenalan Lingkungan Persekolahan tahap pertama (PLP 1) merupakan  kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa keguruan semester 5. PLP 1 ini bertujuan memberikan pengalaman, gambaran dan menumbuhkan jati diri seorang pendidikan pada diri mahasiswa, melalui pengamatan secara langsung terhadap semua kegiatan – kegiatan yang ada di sekolah. Pengamatan yang dilakukan seperti pengamatan pada kultur sekolah, organisasi dan tata kerja sekolah, peraturan dan tata tertib sekolah, serta kegiatan – kegiatan yang ada di sekolah.

SDN 1 Way Agung merupakan salah satu sekolah yang berada di zona aman dan sudah melakukan pemebalajaran secara luring. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan kepada salah satu guru, dapat diketahui bahwa sudah beberapa minggu SDN 1 Way Agung melakukan pembelajaran secara tatap muka, dengan membagi siswa di dalam kelas menjadi dua kelompok belajar, untuk setiap kelompok belajar melaksanakan pembelajaran secara tatap muka di sekolah sebanyak tiga kali dalam seminggu.

Pembelajaran yang dilakukan secara luring saat ini disambut hangat oleh seluruh warga sekolah, meskipun dalam pelaksanaannya harus mematuhi protokol kesehatan yang sangat ketat dan tidak dapat sepenuhnya melakukan pembelajaran dalam satu waktu  yang sama.

“Kalau masalah peraturan dan tata tertib di sekolah kita masih sama ya, sama sebelum ada pendemi, yang membedakan anak – anak diwajibkan mengikuti protokol kesehatan” ungkap Pak Suparno selaku kepala sekolah.

Salah seorang guru kelas yakni ibu Sri Astuti mengungkapkan bahwa ada perbedaan yang signifikan terkait motivasi belajar siswa, siswa jauh lebih senang melakukan pembelajaran secara offline. Namun dipembelajaran offline saat ini masih ada kendala dalam pelaksanaanya.

“Untuk kendala dalam pembelajaran luring sejauh ini dari segi penyampaian materi, karena kalok dulukan sebelum masa pandemi semua murid masuk sekolah, jadi penyampaiannya satu kali bisa. Tapi dengan cara dibagi menjadi dua kelompok tadi, otomatis kita harus menyampaiakan dua kali” ungkap Bu Sri Astuti selaku guru.

Adanya kendala dalam pelaksaan pembelajaran luring di SDN 1 Way Agung saat ini, tentu tidak akan menjadi kendala yang mampu mempengaruhi semangat belajar mengajar di SDN 1 Way Agung. Mengingat hal ini memang wajar terjadi diawal pembelajaran luring saat ini, selain itu situasi pembelajaran seperti sekarang ini adalah situasi yang baru pertama kali kita hadapi dalam dunia pendidikan, dan tentu dalam pelaksanaannya diperlukan adaptasi oleh semua struktur pendidikan.

Dengan adanya kegiatan pengenalan lingkungan persekolahan tahap pertama (PLP 1) ini, memberikan gambaran kepada mahasiswa calon pendidik mengenai permasalahan dan kendala yang mungkin akan kita hadapi dimasa mendatang. Sesuai dengan tujuannya, kegiatan PLP 1 ini dapat memberikan pengalaman dan mampu menumbuhkan jati diri seorang pendidik kepada mahasiswa.

=