Notification

×

Iklan

Iklan

Mahasiswa program studi BK FKIP UHAMKA melaksanakan PLP 1 di SMK Negeri 10 Jakarta Sebagai Awal Pembentukan Karakter Guru Profesional

07 Oktober 2021 | Kamis, Oktober 07, 2021 WIB | Last Updated 2021-10-07T12:15:30Z


Serambiupdate.com Sekelompok mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling telah melakukan Pengenalan Lapangan Persekolahan atau yang disebut juga dengan PLP 1 di salah satu sekolah negeri yaitu SMK Negeri 10 Jakarta, yang berlokasi di Jl. Mayjen Sutoyo, RT 02 RW 09, Cawang, kec. Kramat Jati, Jakarta Timur, DKI Jakarta. Kami beranggotakan 7 orang yang terdiri dari ketua kelompok Diniyah Nurifah dan Lusi Dwi Rachmawati, Dina Febriana Pratika, Daffa Arundati, Azizah Zain, Oktriani Ersan, Khanza Syifa Anisa sebagai anggota kelompok. Kegiatan ini di bimbing oleh Ibu Rahmiwati Marsinun, M.Pd,. Kons.


PLP 1 ini dilaksanakan dengan tujuan membangun landasan jati diri pendidik. Guru pembimbing kami mengatakan bahwa “Sebisa mungkin kalian dapat ikut serta dalam kegiatan sekolah  agar kalian dapat merasakan secara langsung mengenai dunia pendidikan khususnya dalam bidang bimbingan dan konseling”. 


Ditengah kegiatan proses pembelajaran, kami melakukan wawancara dan observasi secara langsung dan bertahap mengenai SMKN 10 Jakarta dan mendapatkan data yang konkrit secara langsung pada Jum’at (01/10) dan Senin (04/10). Mahasiswa BK melakukan wawancara dengan Guru BK, Guru Kurikulum dan Siswa Kelas XI OTKP 1 yang sedang tidak ada waktu mengajar atau belajar mengenai kultur sekolah, proses pembelajaran dan penanganan siswa di masa pandemi Covid-19. 


Dalam proses PLP 1 ini kami di pandu oleh Guru BK yang bernama Ibu Desita Arief, beliau mengatakan bahwa “SMKN 10 Jakarta menggunakan sistem pembelajaran blended learning atau campuran dalam arti yaitu kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan baik secara tatap muka dan juga secara daring atau online, pada pelaksaan pembelajaran tatap muka tersebut hanya dilaksanakan seminggu 3 kali yaitu pada hari Senin, Rabu, dan Jum’at, dimulai  pukul 06.30 – 10.00 WIB.”


Dalam pelaksanaan blended learning tersebut, terdapat beberapa kendala seperti saat tatap muka yang kurang kesiapan nya fasilitas, sedangkan pada saat daring, akses internet kurang mendukung. Sebagai guru BK tentunya tidak terlepas dari mengamati perkembangan para siswa, Ibu Desita menggunakan asesmen Panduan Operasional Penyelenggaraan (POP) sebagai acuan nya dan pada saat pandemi ini pun beliau tetap menjalankan layanan bimbingan konseling seperti melakukan konseling melalui via Whatsapp ataupun telepon.


Kemudian menurut Ibu Eri selaku guru kurikulum mengatakan, bahwasan nya dalam melaksanakan sistem pembelajaran blended tersebut saat daring para siswa tetap melaksanakan pembelajaran sebagaimana mesti nya dengan menggunakan aplikasi zoom, google meet dan juga google classroom, sedangkan dalam melakukan pembelajaran secara tatap muka yang memang mengharuskan beberapa siswa datang ke sekolah dengan tetap menjalankan prokes dengan baik, sehingga kondisi para siswa pun terpantau baik-baik saja. Pada masa pandemi seperti ini, para siswa pun cukup antusias dan semangat dalam melaksanakan pembelajaran tersebut, karena dari siswa yang kami wawancarai pun, mereka sangat merindukan suasana atau masa-masa saat di sekolah seperti bertemu dengan teman-teman nya. Dan tentu nya dalam pembelajaran yang dilakukan tidak terlepas dari peran para guru-guru yang tetap optimis membimbing para siswa dalam melaksanakan pembelajaran.


Seperti pada umum nya, di setiap sekolah tentu mempunyai aturan-aturan yang harus ditaati oleh para siswa. Karena apabila mereka melanggar peraturan yang ada atau yang sudah ditetapkan oleh sekolah, mereka akan mendapatkan sanksi.


Dalam melaksanakan kegiatan PLP 1 ini, kami diberikan kesempatan oleh Bu Desita Arif selaku guru pamong di SMKN 10 Jakarta untuk membantu sekolah dalam kegiatan mengukur suhu siswa di setiap pagi saat ada proses pembelajaran tatap muka dan kegiatan meng-entry data assessment yang sudah diisi oleh sebagian para siswa kelas X BDP. Sehingga dari kegiatan PLP 1 ini kami tidak hanya mendapatkan pengetahuan mengenai kultur sekolah, proses pembelajaran dan penanganan siswa di masa pandemi Covid-19, Namun kami juga mendaptkan pengalaman baik yang dapat membantu dalam membentuk karakter guru yang professional.  

=