Notification

×

Iklan

Iklan

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia melakukan PLP 1 di SMA Negeri 106 Jakarta

07 Oktober 2021 | Kamis, Oktober 07, 2021 WIB | Last Updated 2021-10-06T23:24:22Z


Serambiupdate.com
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia melaksanakan kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) tahap 1, di SMAN 106 Jakarta yang berlokasi di Jl. Gandaria I No.12, RT.12/RW.9, Pekayon, Kec. Ps. Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13710. Kegiatan PLP 1 yang dilaksanakan pada tanggal 23 September - 4 Oktober di SMAN 106 Jakarta dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Dengan dibimbing oleh dosen pembimbing Trie Utari Dewi, M.Hum. dan guru pamong Dra. Ari Ratnawati, M.Pd. Drs. Ridwan Taopik, M. Pd. selaku Kepala Sekolah SMAN 106 Jakarta dan  Dra. Ari Ratnawati, M. Pd. selaku Guru Bahasa Indonesia yang telah membantu dan membimbing para mahasiswa untuk melakukan kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan di SMAN 106 Jakarta ini. Beliau sangat membantu para mahasiswa dalam melakukan observasi di SMAN 106 Jakarta. 


Kegiatan PLP 1 ini merupakan kegiatan observasi lingkungan sekolah yang bertujuan untuk membangun landasan jati diri pendidik atau tenaga kependidikan serta memperoleh pemahaman atau keterampilan mengenai proses pembelajaran di lembaga pendidikan formal. Kegiatan PLP 1 ini diawali dengan kegiatan wawancara dengan Kepala Sekolah terkait 1) Karakteristik umum peserta didik; 2) Struktur organisasi dan tata kerja sekolah; 3) Peraturan dan tata tertib sekolah; 4) Kegiatan-kegiatan seremonial-formal di sekolah; 5) Kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuluer; 6) Praktik-praktik pembiasan dan kebiasan positif di sekolah. Dan kepada guru terkait 1) Kegiatan pembelajaran secara luring/daring yang dilakukan pada saat pandemi Covid-19; 2) Proses penilaian yang dilakukan dalam pembelajaran luring/daring/blended; 3) Kendala yang ditemui selama pembelajaran luring/daring/blended; 4) Motivasi siswa selama pembelajaran luring/daring/blended.


Hasil wawancara kami terhadap Kepala Sekolah dan Guru Pamong terkait point diatas adalah dalam membangun karakteristik siswa di SMA Negeri 106 Jakarta pihak sekolah melakukan pembiasaan terhadap para siswa. Tata tertib di sekolah ini dibagi menjadi tiga bagian. Upacara,literasi, dan tadarus adalah kegiatan seremonial-formal yang rutin dilakukan pada suasana sebelum pandemi Covid-19. Kegiatan ekstrakulikuler, kulikuler, dan kokulikuler tetap berjalan tentunya dilakukan dari jarak jauh. Selama pandemi Covid-19 PJJ diberlakukan, terdapat beberapa kesulitan yang dirasakan oleh guru mata pelajaran dalam mengcover semua muridnya, tidak mengerjakan tugas yang diberikan dan kesulitan dalam penilaian sikap siswa. Tetapi kesulitan tersebut diatasi dengan cara memberikan motivasi kepada siswa.


Adapun hasil observasi yang telah dilakukan menambah pengetahuan dan pemahaman baru tentang proses pendidikan dan pembelajaran di SMAN 106 Jakarta, memperoleh gambaran untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran, memperoleh pengalaman untuk melaksanakan pengajaran di sekolah, menambah ilmu dan teknologi dalam pembelajaran di sekolah, mengetahui bagaimana struktur organisasi dan tata kelola di sekolah, mengamati langsung kultur sekolah, mengetahui peraturan dan tata tertib sekolah, dan kegiatan-kegiatan baik Intrakurikuler, ekstrakurikuler, kokulikuler, dan kegiatan seremonial-formal.


Lokasi SMA Negeri 106 Jakarta yang terletak jauh dari jalan raya sangat nyaman dalam kegiatan proses belajar mengajar karena tidak ada kebisingan dari kendaraan tetapi hal itu juga yang membuat akses transportasi menuju SMA Negeri 106 sangat minim. Untuk kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di SMA Negeri 106 sudah bagus, meskipun ada beberapa kendala yang dihadapi pada saat proses belajar mengajar, namun kegiatan pembelajaran pun tetap berjalan dengan baik dan semestinya. Menjalani kegiatan PLP 1 yang berlangsung dari tanggal 23 September sampai 4 Oktober di lembaga pendidikan formal saat kondisi pandemi covid-19 yang belum seutuhnya hilang menjadi sebuah kisah baru untuk penulis setelah mendengar semua penjelasan terkait perubahan teknik kegiatan belajar mengajar yang disampaikan oleh Kepala Sekolah dan Guru Pamong. 


Pada Selasa (28/9) kegiatan yang dilakukan yaitu wawancara terhadap Kepala Sekolah dan Guru Pamong yang ada di SMAN 106 Jakarta. Guru pamong yaitu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMAN 106 Jakarta. Wawancara dan observasi di lakukan secara langsung di SMAN 106 Jakarta tentu dengan protokol kesehatan yang berlaku. SMAN 106 Jakarta saat ini masih melakukan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan media WA Group, Google Classroom, dan sekitar sebulan sekali mengadakan google meet guna untuk klarifikasi terhadap materi yang disampaikan oleh guru.


Dra. Ari Ratnawati, M.Pd. selaku guru SMAN 106 Jakarta mejelaskan bahwa banyak sekali terjadi perubahan pada sistem KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) dan juga berbagai kendala yang dirasakan selama melaksanakan KBM di masa pandemi ini.


"Kendala yang di alami selama pandemi itu lumayan banyak ya, salah satu contohnya saya tidak bisa berinteraksi secara langsung, kemudian kita atau saya sulit mengenali siswa terutama yang baru, yang kelas 10, itu mengapa saya mengatakan tidak mengenali? Karena tidak sering interaksi kami hanya google meeting itu tidak setiap kita bertemu, tetapi paling tidak 1 kali dalam 1 bulan, itu tentu waktu yang kurang ya. Tapi memang seperti itu keadaannya, saya harus memikirkan banyak faktor dan banyak hal diantaranya kuota anak, kemudian kesiapan belajar itu sendiri dengan gadget nya itu tidak semuanya memiliki." Ucap Ari Ratnawati.

=