Notification

×

Iklan

Iklan

Mahasiswa FKIP Uhamka laksanakan PLP 1 di SMAN 5 Kota Tangerang sebagai Landasan Jati Diri sebagai Pendidik

06 Oktober 2021 | Rabu, Oktober 06, 2021 WIB | Last Updated 2021-10-06T15:34:23Z


Serambiupdate.com Membangun landasan jati diri pendidik merupakan tujuan utama diadakannya kegiatan pengenalan lapangan persekolahan tahap 1. Dengan melaksanakan observasi atau pengamantan secara langsung dapat membantu para calon guru untuk mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan. Namun, dalam pelaksanaannya tahun ini Program PLP 1 mengharuskan mahasiswa untuk melakukan observasi secara daring maupun luring. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA atau yang dikenal dengan UHAMKA merupakan salah satu universitas yang menyelenggarakan kegiatan ini untuk para mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan.


Dengan mengutamakan kesehatan, SMA Negeri 5 Kota Tangerang yang bertempat di JL. Ciujung Raya No. 3 Perumnas 1 Tangerang menjadi pilihan bagi Arfie, Isna, Nur, Dhita, Mei, Yonel, dan Nanda yang bertempat tinggal di Tangerang untuk melakukan Program PLP 1. Respon baik yang diberi oleh SMA Negeri 5 Kota Tangerang menguntungkan kelompok ini dalam melakukan pengamatan, pelaksanaan oberservasi secara langsung memberi pengalaman nyata bagi kelompok ini untuk mengenal bagaimana berjalannya lembaga pendidikan dimasa pandemi.


Pelaksanaan PLP 1 yang berlangsung dari 23 September-4 Oktober merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru pembimbing SMA Negeri 5 Kota Tangerang. “Meskipun harus melakukan pembelajaran jarak jauh, tidak mengurangi esensi pembelajaran siswa SMA Negeri 5 Kota Tangerang,” ucap Ibu Sopiah Herawati, MM selaku kepala sekolah SMA Negeri 5 Kota Tangerang. 


Saat ini SMA Negeri 5 Kota Tangerang sudah melakukan model pembelajaran blended learning, walaupun sudah menerapkan model pembelajaran ini protokol kesehatan tetaplah nomor 1. “Guna tetap menjaga kesehatan, pembelajaran tatap muka hanya selama 1 jam setiap mata pelajarannya tetapi, tidak bisa hanya mengandalkan luring, metode online juga harus tetap ada dikarenakan tidak semua pembelajaran bisa dilaksanakan di kelas dengan waktu yang bisa dibilang singkat,” ucap ibu Haninda, S.Pd selaku guru mata pelajaran bahasa Jepang.


Selama proses pembelajaran jarak jauh SMA Negeri 5 Kota Tangerang sudah memfasilitasi para siswa dengan menyediakan wi-fi gratis bagi mereka yang memiliki hambatan terkait kuota internet. Tidak banyak perubahan yang terjadi di SMA Negeri 5 Kota Tangerang terkait dengan sturkur organisasi maupun tata tertib sekolah. Para guru dan siswa menjalankan perannya semaksimal mungkin guna menjaga semangat  belajar dimasa sulit seperti sekarang.


Banyak pengetahuan dan pengalaman baru yang diterima mahasiswa selama kegiatan PLP 1 ini. Melakukan pengamatan ini membuat mahasiswa memahami sudut pandang sebagai pengajar yang tetap teguh demi mencerdaskan generasi bangsa, berbagai kondisi tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk memberikan yang terbaik. Melihat semangat yang tak pernah padam dari para guru SMA Negeri 5 Kota Tangerang meyakinkan kami guru adalah tombak pendidikan, kehadirannya tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun itu.

=