Serambiupdate.com Presiden Joko Widodo memberikan dorongan bagi universitas untuk memfasilitasi pengembangan talenta mahasiswa.
Hal itu berkaitan dengan
perkembangan yang terjadi secara global saat ini. Sehingga pendidikan tinggi
dituntut untuk mampu mengubah pola-pola lama agar dapat mengatasi perubahan
dunia yang terjadi.
Jokowi saat memberi sambutan pada
Pertemuan Majelis Rektor Indonesia, Senin (13/9) menyampaikan, “Jangan
mahasiswa itu dipagari oleh terlalu banyak program-program studi di fakultas.
Fasilitasi mahasiswa sebesar-besarnya untuk mengembangkan talentanya yang belum
tentu sesuai dengan pilihan program studi, jurusan, maupun fakultas. Karena
kita ingat, pilihan studi jurusan, dan fakultas tidak selalu berdasarkan pada
talenta. Dan ketidakcocokan itu kadang-kadang terasa saat kuliah.”
Bahkan lebih lanjut Jokowi
menyebutkan bahwa seseorang bisa berkarir jauh dari ilmu yang didapatkannya
pada masa kuliah. Ia mencontohkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang
berlatar belakang lulusan Teknik Fisika Nuklir dan bekerja sebagai bankir
hingga menjadi Menkes saat ini.
Jokowi juga mengingatkan bahwa
saat ini kita sedang berada pada transisi perubahan besar dunia yang harus
diantisipasi bersama. Untuk itu, mahasiswa harus memahami banyak hal untuk
mengatasi perubahan yang terjadi.
"Mahasiswa harus paham
semuanya, paham matematika, paham statistika, paham ilmu komputer, paham
bahasa. Dan bahasa itu bukan bahasa Inggris saja, tapi juga bahasa coding,"
tuturnya.
Jokowi menyampaikan seorang
mahasiswa tidak perlu pindah program studi, jurusan, dan fakultas. Tetapi perlu
kesempatan untuk mengambil kuliah sesuai talentanya. "Ini yang harus kita
fasilitasi. Perbanyak mata kuliah pilihan, baik di dalam kampus maupun di luar
kampus,” jelas Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu
mendorong agar mahasiswa dapat belajar kepada banyak pihak. Termasuk pada
pelaku industri.