Notification

×

Iklan

Iklan

Pro Dan Kontra Kuliah Online

02 Agustus 2021 | Senin, Agustus 02, 2021 WIB | Last Updated 2021-08-03T02:14:02Z

Karya Fanny Amelia

Mahasiswa D3 Perpajakan FEB Uhamka

Pandemi yang mewabah sejak tahu 2019 melumpuhkan banyak sektor, salah satunya dunia “Pendidikan”. Kecemasan akan kesehatan dan penularan virus membuat pemerintah pun berfikir bagaimana agar pendidikan tetap dapat berjalan. Pembelajaran Daring (Dalam Jaringan) pun menjadi solusi yang harus dipilih.

Dalam prakteknya, pembelajaran Daring atau jarak jauh ini terkadang tidak berjalan sesuai dengan harapan. Latar belakang ekonomi yang beragam pun terkadang ikut serta dalam menjadi penghambat kelancaran proses belajar. Banyak siswa yang merasa keberatan dan terbebani dalam pembelian paket data yang dirasa semakin boros seiring dengan berlangsungnya kegiatan daring ini. Menyadari hal tersebut, pemerintah akhirnya mengeluarkan kebijakan baru yaitu “ Bantuan Kuota “. Akan tetapi, langkah ini dinilai tidak cukup membantu masalah yang ada.

Banyak dari peserta didik yang bertempat tinggal di pelosok dan jauh dari jangkauan kualitas internet yang memadai, sehingga walaupun diberikan bantuan kuota pun proses belajar mengajar mereka nyatanya masih mengalami kendala. Disamping itu bantuan kuota yang dinilai tidak tepat sasaran pun terkadang tidak diterima oleh peserta didik yang memang membutuhkan.

Akan tetapi, ditengah banyak nya masalah dan kendala yang ada dalam proses belajar secara daring, nyata nya ada sebagian mahasiswa yang merasa lebih nyaman belajar secara online.  Bagi mahasiswa yang mengharuskan membayar uang Kos setiap bulan-nya tentu merasa diuntungkan karena akan menghemat pengeluaran orang tua.

Disamping itu ujian yang berlangsung pun bisa diakali oleh mahasiswa dengan melakukan metode “Open Book” sehingga nilai nilai pun dapat terbantu. Dan dengan belajar secara online memperkecil kekhawatiran terpapar virus Covid-19 karena mengurangi interaksi dengan orang sekitar.

Diantara banyaknya pro dan kontra terkait pembalajaran jarak jauh ini. Diharapkan pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama memberantas pandemi ini agar segala sektor dapat bergerak sebagaimana seharusnya. Sektor pendidikan pun harus mulai bergerak, walaupun banyak kemudahan yang diperoleh dengan kuliah online, tidak menutup kenyataan bahwa pembelajaran jarak jauh membuat peserta didik tidak dapat memahami materi yang disampaikan pengajar dengan baik.

Kurangnya interaksi pun membuat peserta didik kurang dapat ber sosialisasi dengan lingkungannya, hal tersebut tentu bukan merupakan hal baik. Karena sejatinya manusia sebagai mahkluk sosial pun membutuhkan interaksi dengan orang disekitarnya.


=