Serambiupdate.com Hiperkolesterolemia adalah peningkatan kadar kolesterol total di dalam darah. Faktor resiko tertinggi untuk terjadinya Hiperkolesterolemia adalah para lansia yang merupakan kelompok rentan terjadinya kondisi dislipidemia.
Dislipidemia adalah gangguan metabolisme lipid yang menyebabkan penurunan enzim antioksidan dan peningkatan peroksidasi lipid, yang berperan dalam proses aterosklerosis, ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total trigliserida, low density lipoprotein (LDL), dan penurunan kadar high-density lipoprotein (HDL)
Dosen Fakultas Kedokteran Uhamka bekerja sama dengan LPPM Uhamka mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat berbentuk edukasi mengenai kolesterol untuk lansia melalui zoom meeting yang diketuai oleh dr Endin Nokik Stujanna phd dan menggandeng 2 dosen lain yaitu dr Irena Ujianti m.biomed dan dr Zahra Nurusshofa SpPA serta dibantu oleh 2 mahasiswa FK Uhamka yaitu Davit M khadafi dan Rania Dharmawati (28/7).
Kegiatan ini dihadiri oleh para lansia pengurus cabang Aisyiyah dan pengurus cabang Muhammadiyah Pondok Aren serta mengundang pula seluruh peserta lansia umum. Narasumber untuk kegiatan kali ini adalah Dr.dr Gea Pandhita S. Sp.N. pada kegiatan kali ini pakar memaparkan pentingnya pemahaman dan pengetahuan tentang pentingnya diet rendah kolesterol.
Pada kesempatan ini pula peserta sangat antusias memberikan pertanyaan salah satunya adalah ibu Aminah yang bertanya kepada pakar mengenai bagaimana menjaga kesehatan sejak dini agar lansia tetap sehat.
dr Gea menjelaskan bahwa "salah satu upayanya adalah dengan menjaga kolesterol dengan cara modifikasi pengendalian berat badan, diet rendah kolesterol, olahraga teratur dan jangan lupa untuk cek rutin, apabila saat cek didapatkan kolesterol yang tinggi maka pemberian terapi farmakologis dengan obat hipolipidemik (obat penurun kolesterol) merupakan cara untuk menurunkan kadar kolesterol darah, disamping dengan mengatur diet dan olahraga rutin," tuturnya.
